Page 98 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 98

Tempat penyimpanan: keropakan,
                                                                                                                                                        asal: salinan dari buku milik Ida Anak
                                                                                                                                                        Agung Negara Buleleng, keadaan: baik,
                                                                                                                                                        ukuran: 42 cm x 3,5 cm, ruang tulisan:
                                                                                                                                                        35 cm x 3,5 cm, tebal: 4 lembar, jumlah
                                                                                                                                                        halaman: 8 halaman, jumlah baris per
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    halaman: 4 baris, aksara: Bali, cara
 Babad ini menceritakan tentang asal mula Pasek Gelgel. Diceritakan   bertapa di Kutuliku. Mpu Witadharmma memiliki dua orang anak, anak                penulisan: digurat dari kiri ke kanan,
 Dewa Brahma melaksanakan yoga di Mkaḥ, kemudian lahirlah lima orang   yang pertama bernama Mpu Lampitadan anak yang kedua bernama Mpu   12.            bahan: daun lontar, bahasa: Kawi,
 anak laki-laki yang beralaskan daun pisang hutan. Putra yang paling   Hadnyana. Mpu Lampita mempunyai dua orang putra, putra yang pertama              bentuk teks: kidung, subjek: babad,
 sulung bernama Ida Mpu Gnijaya, putra yang kedua bernama Sira Mpu   bernama Mpu Kuturan dan putra yang kedua bernama Mpu Bradhah. Dalam                umur: 86 tahun.
 Witadharmma, putra yang ketiga bernama Mpu Kapakisan, putra yang   babad ini juga diceritakan tentang Sang Hyang Hagnijaya yang membuat   BABAD KEBO IWA VB/4/1117  Keterangan lain: pada lembar 1 recto
 keempat bernama Mpu Abang Siddhimantra, putra yang kelima bernama   kahyangan di Desa Besukih bersama dengan saudaranya yang bernama Mpu               pada ujung kiri terdapat penanggalan
 Sira Hengkul Putih. Sira Mpu Witadharmma berkelana di Bali bersama anak   Witadharmma, pembuatan kahyangan tersebut bertujuan agar situasi dan         28-8-1933, pada bagian kanan terdapat
 istrinya menggunakan daun tehep. Kemudian turunlah beliau di Padang dan   kondisi di Bali aman, tidak terjadi kerusuhan atau marahabahaya.             tulisan dari pensil dengan huruf Latin
                                                                                                                                                        “Kĕbo-Iwa, toeroenan dari boekoe
                                                                                                                                                        kepoenjaan Ida Anak Agoeng negara
                                                                                                                                                        Boeleleng, ditoeroen oleh I Ktoet
                                                                                                                                                        Kadjeng, dari Br. Tegal (Boeleleng).”
                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Ktoet Kadjeng.





















 86  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                           KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         87
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103