Page 38 - BKSN 2021 (1)
P. 38

Memang, tidak semua keluarga kristiani mengalami persoalan
            sebagaimana yang diceritakan di atas. Akan tetapi, tidak bisa dimung-
            kiri bahwa setiap keluarga kristiani pasti bergulat dengan berbagai per-
            soalan hidup, termasuk kehilangan orang yang dikasihi. Mengingat jati
            diri keluarga kristiani adalah keluarga yang dibangun atas pribadi dan
            ajaran Yesus Kristus, figur Yesus tidak dapat dikesampingkan ketika ke-
            luarga sedang menghadapi problem kehidupan. Keyakinan bahwa kasih
            dan semangat Yesus selalu hadir di tengah keluarga untuk mendukung
            dan menguatkan seluruh anggota keluarga kiranya dapat menjadi salah
            satu unsur yang dapat membantu keluarga kristiani agar dapat bertahan
            hidup di tengah penderitaan dan kesusahan.
                    Pertemuan kedua dalam BKSN 2021 akan membahas kisah ten-
            tang Lazarus yang dibangkitkan (Yoh. 11:1-45). Pada pokoknya, kisah ini
            berbicara tentang salah satu mukjizat Yesus, yaitu membangkitkan orang
            mati. Namun, selain berbicara tentang mukjizat, kisah ini juga berbicara
            tentang  sebuah  keluarga  yang  mengalami  penderitaan  dan  kesedihan
            karena kehilangan anggota keluarga yang terkasih (yaitu karena kema-
            tian). Marta dan Maria, para saudari Lazarus, harus menerima kenyataan
            ditinggalkan oleh saudara mereka. Apa yang dialami oleh keluarga Beta-
            nia ini dapat mencerminkan kondisi yang dialami banyak keluarga seka-
            rang ini.
                    Agar  dapat  memahami  perikop  Yoh.  11:1-45  secara  lebih  men-
            dalam,  kiranya  perlu  bagi  kita  untuk  mengetahui  sejumlah  tema atau
            gagasan  teologis  dalam  Injil  Yohanes yang  kemudian  menjadi  benang
            merah bagi seluruh kisah-kisah dalam Injil ini.
                    Tema sentral Injil Yohanes adalah Yesus sebagai pewahyuan Al-
            lah atau – dengan kata lain – sebagai Dia yang membuat Allah dikenal.
            Yesus menyingkapkan Allah kepada manusia supaya mereka dapat me-
            ngenal Allah dan dibebaskan sekaligus diubah dengan pewahyuan terse-
            but. Di bagian prolog Injil Yohanes, dengan jelas dikatakan, “Firman itu
            telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
            kemuliaan-Nya,  yaitu  kemuliaan  yang  diberikan  kepada-Nya  sebagai
            Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh. 1:14). Para
            teolog menggunakan istilah “inkarnasi” untuk menjelaskan Firman Allah
            yang menjadi manusia dan kemudian hadir di tengah kita. Kiranya, fokus
            utama di sini pertama-tama adalah kehadiran Allah di tengah manusia.
            Sementara itu, inkarnasi adalah cara bagaimana Allah hadir di dunia. Ke-
            datangan Yesus di dunia ini adalah untuk memperkenalkan Allah. Ayat

            36    Gagasan Pendukung
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43