Page 34 - BKSN 2021 (1)
P. 34
IV
Pesan dan Penerapan
Sebagaimana sudah disinggung di atas, kisah ini bertujuan untuk
membangkitkan harapan bagi komunitas kristiani yang kepadanya Injil
Matius ini ditulis. Di tengah pengejaran dan penganiayaan, mereka tidak
perlu takut dan khawatir, sebab Yesus, Anak Allah, tetap hadir bersama
mereka. Dengan metode alegoris, Santo Agustinus pernah berkomentar,
“Perahu yang membawa para murid, yaitu Gereja, terlempar dan digun-
cangkan oleh badai pencobaan, dan angin, yaitu Iblis, musuh Gereja,
tidak pernah berhenti dan terus berusaha untuk mengganggu Gereja
untuk dapat beristirahat. Namun, sungguh besarlah ‘Dia yang menjadi
perantara bagi kita’.”
Selain orang Kristen dalam Gereja perdana, kisah ini juga relevan
bagi kita sekarang ini, terlebih ketika kita sedang mengalami penderitaan
dan kesulitan dalam hidup. Kita bisa menganalogikan tokoh, tempat, dan
peristiwa dalam kisah ini dengan kehidupan kita.
Danau Galilea ibarat kehidupan kita: Terkadang ia tenang, me-
nyenangkan dan memberi keindahan; terkadang ia menjadi ganas dan
tidak terkendali. Kehidupan tidak selamanya memberikan segala sesuatu
yang kita inginkan. Sakit, kematian, permusuhan, dan persoalan-perso-
alan lain adalah bagian dari kehidupan kita. Ketika kita menderita sakit,
itu tidak berarti bahwa kita tidak memiliki iman yang kuat. Sebaliknya,
jika kita sehat, itu juga tidak mesti merupakan bukti bahwa iman kita
sedang kuat. Jika kita menghadapi permusuhan dari orang lain, itu bu-
kanlah tanda bahwa Allah tidak suka dengan kita. Sebaliknya, jika kita
menjadi makmur, itu juga tidak serta-merta menjadi bukti bahwa Allah
sedang senang dan berkenan kepada kita. Kekayaan tidak dapat semata-
mata disamakan dengan kebaikan Allah, sementara kemiskinan jangan
pula disamakan sebagai hukuman dari-Nya. Ingat, Yesus pernah berkata
bahwa Allah “menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang
yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang
tidak benar” (Mat. 5:45).
Bertolak dari pengalaman Petrus, kita hendaknya mempersiap-
kan diri ketika segala peristiwa hidup tidak berlangsung sebagaimana
mestinya. Petrus termasuk salah satu dari para murid Yesus yang kelelah-
an dan ketakutan di tengah Danau Genesaret yang sedang bergejolak. Ke-
tika Yesus menampakkan diri kepada mereka, Petrus adalah satu-satunya
32 Gagasan Pendukung