Page 32 - BKSN 2021 (1)
P. 32

bandingan ini tidak bermaksud menyamakan Petrus dengan Iblis. Di sini
            hanya hendak ditegaskan bahwa ketika seseorang berada dalam situasi
            kritis, godaan untuk mencobai Allah bukannya tidak mungkin terjadi.
                    Namun, Petrus tidak sedang mencobai Yesus. Sebaliknya, ia ha-
            nya ingin bersama dengan Yesus. Petrus ingin mengalami situasi, di mana
            ia  dapat  merasa  tenang  dan  aman  di  tengah  danau  yang  mengganas.
            Menanggapi  keinginan  Petrus  ini,  Yesus  berkata,  “Datanglah!”  Setelah
            mendapatkan perintah dari Yesus, Petrus turun dari perahu dan berja-
            lan di atas air untuk menjumpai-Nya (ay. 29). Yesus tidak mengajari atau
            menegur Petrus untuk bersikap lebih sopan terhadap guru-Nya. Seba-
            liknya, Yesus memberi Petrus semangat untuk berjumpa dengan-Nya.


            Tuhan, tolonglah aku!
                    Di awal usahanya untuk berjalan di atas air, tampaknya Petrus
            akan sukses. Memang tidak ada informasi seberapa jauh Petrus mampu
            berjalan di atas air. Namun, situasinya berbalik ketika ia merasakan tiup-
            an angin.  Ia takut,  mulai tenggelam, dan  berteriak,  “Tuhan, tolonglah
            aku!” (ay. 30). Awalnya, Petrus yakin dan percaya, dan ia bisa melakukan-
            nya. Akan tetapi, angin membuat dirinya ragu-ragu, sehingga ia kembali
            takut dan tenggelam. Petrus mungkin lebih fokus melihat sekelilingnya
            daripada Yesus yang mengajaknya untuk datang. Di sini, Petrus sedang
            terombang-ambing  antara  kekuatan  dan  kelemahan,  keyakinan  dan
            keraguan. Ia ragu-ragu, tetapi ingin percaya. Saat percaya akan berhasil,
            ia ragu-ragu kembali. Ketika keragu-raguan semakin menguasai dirinya,
            jalan terakhir adalah meminta pertolongan kepada Yesus. Teriakan minta
            tolong Petrus ini sebenarnya adalah ungkapan iman di tengah ketakutan-
            nya.
                    Memang  ada  yang  mempertanyakan,  bukankah  Petrus  adalah
            seorang nelayan? Tentunya ia tahu bagaimana berenang. Ketakutan kare-
            na akan tenggelam kiranya kurang masuk akal. Akan tetapi, gelombang
            tinggi dan angin kencang mungkin saja membuat mereka yang jago bere-
            nang pun tidak sanggup untuk melakukannya.
                    Respons Yesus cukup sederhana: Dia mengulurkan tangan-Nya
            dan memegang Petrus supaya tidak semakin tenggelam. Tindakan meng-
            ulurkan tangan  ini  mengingatkan pada  kepercayaan pemazmur terha-
            dap Allah yang membebaskan orang dari bencana. “Ia menjangkau dari
            tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir” (Mzm. 18:16);
            atau, “Ulurkanlah tangan-Mu dari tempat tinggi, bebaskanlah aku dan

            30    Gagasan Pendukung
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37