Page 28 - BKSN 2021 (1)
P. 28

ketakutan di tengah bergolaknya air danau, ini tidak mengherankan, se-
            bab mungkin saja mereka berpikir bahwa kekuatan jahat sedang menan-
            tang mereka.
                    Dalam  kepanikan  dan  kelelahan  tersebut,  “kira-kira  jam  tiga
            malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air” (ay. 25). Ke-
            datangan Yesus pada dini hari ini mengingatkan pada peristiwa mukjizat
            di Laut Teberau dalam kitab Keluaran ketika Tuhan mengeringkan laut
            itu dan menyeberangkan bangsa Israel, sekaligus mengalahkan bangsa
            Mesir pada pagi hari (Kel. 14:20). Fakta bahwa Yesus berjalan di atas air
            sudah menunjukkan bahwa Ia tidak takut dan gentar terhadap keganasan
            alam. Lebih dari itu, Yesus tampil sebagai orang yang memiliki kuasa atas
            alam, sebab alam tidak mampu menggoyahkan diri-Nya.
                    Dalam  Perjanjian  Lama  terdapat  sejumlah  teks  yang  menun-
            jukkan bagaimana Allah berjalan di atas air. Pemazmur menyebutkan,
            “Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi
            jejak-Mu tidak kelihatan” (Mzm. 77:20). Dalam nubuat Nabi Yesaya di-
            katakan, “Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui
            laut dan melalui air yang hebat…” (Yes. 43:16); juga, “Bukankah Engkau
            yang mengeringkan laut, air samudra raya yang hebat? yang membuat
            laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan
            dapat menyeberang?” (Yes. 51:10). Selain itu, dalam nubuat Habakuk di-
            katakan, “Dengan kuda-Mu, Engkau menginjak laut, timbunan air yang
            membuih” (Hab. 3:15). Teks-teks tersebut menunjukkan bahwa manusia
            tidak pernah mampu berjalan di atas air. Hanya Allah saja yang mampu
            melakukannnya. Dengan demikian, penginjil Matius hendak memperli-
            hatkan di sini aspek keilahian Yesus.
                    Dengan berjalan di atas air ketika hari masih gelap, Yesus, seperti
            Tuhan yang mahakuasa, mampu mengatasi kekuatan chaos. Sebagaima-
            na dikatakan oleh Ayub, “(Allah itu) ... yang seorang diri membentangkan
            langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut” (Ayb. 9:8). Di
            samping itu, tindakan Yesus ini mengingatkan akan kisah penciptaan,
            “Bumi  belum  berbentuk  dan  kosong;  gelap  gulita  menutupi  samudra
            raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Kej. 1:2). Ye-
            sus menampilkan figur sang Pencipta yang mampu mengatasi kekuatan-
            kekuatan dunia yang sukar dikendalikan.
                    Kedatangan Yesus, yang akan memberikan pertolongan kepada
            para murid yang tengah berjuang di tengah Danau Galilea, justru me-
            nimbulkan  kepanikan di antara  mereka.  Mereka  terkejut dan  berseru,

            26    Gagasan Pendukung
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33