Page 27 - BKSN 2021 (1)
P. 27
kembali kekuatan dan energi untuk tugas dan pekerjaan selanjutnya.
Apa yang dilakukan Yesus ini dapat ditinjau dari kebiasan doa
dalam tradisi Yahudi. Orang-orang Yahudi yang saleh biasanya akan
meluangkan waktu khusus selama paling tidak dua jam sehari untuk
berdoa. Dalam perikop ini, Yesus kiranya menghabiskan waktu selama
berjam-jam untuk itu. Meskipun tidak jelas durasinya, petunjuk waktu
“menjelang malam” (Mat. 14:15) dan “ketika hari sudah malam” (Mat.
14:23) dapat menjadi penentu berapa lama Yesus berdoa.
Danau yang bergolak
Kira-kira lima kilometer dari tempat Yesus berdoa, perahu para
murid-Nya diombang-ambingkan oleh gelombang karena angin sakal
(ay. 24). Sebuah ironi muncul di sini. Sementara Yesus berkomunikasi
dengan Bapa dalam kesendirian dan ketenangan, para murid berada
dalam situasi yang mengancam hidup mereka. Dapat dibayangkan, me-
reka berjuang melawan angin dan badai. Dalam kegelapan malam, mere-
ka terus mendayung. Energi mereka pasti habis, apalagi setelah seharian
melayani lima ribu orang yang ingin mendengarkan Yesus. Mereka tidak
bisa istirahat sedikit pun, tetapi sekarang terpaksa bekerja keras untuk
menyelamatkan diri dari keganasan danau.
Angin yang disertai badai sering muncul tiba-tiba di danau. Se-
benarnya fenomena alam ini bukanlah sesuatu yang asing bagi mereka
yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Namun, bisa jadi om-
bak dan badai saat itu lebih ganas daripada waktu-waktu lainnya. Ini-
lah yang menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran dalam diri mereka.
Terlebih lagi, pada saat itu Yesus tidak ada bersama mereka. Sebelumnya
para murid juga mengalami problem serupa di danau yang sama (Mat.
8:23-27). Pada waktu itu, Yesus menghardik angin dan danau yang sedang
bergolak. Mukjizat pun terjadi: Danau itu menjadi teduh dan tenang.
Sekarang ini, tanpa kehadiran Yesus, mereka harus berjuang sendirian
melawan Danau Galilea yang sedang mengganas.
Perlu dicatat, dalam tradisi alkitabiah, laut (atau danau) sering
menjadi representasi tempat tinggal kekuatan jahat yang menentang Al-
lah. Dalam kitab Wahyu, Kerajaan Allah, yang muncul setelah kemenang-
an pihak Allah terhadap pihak Iblis dan pengikutnya, ditandai dengan
tidak adanya laut lagi. “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang
baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu,
dan laut pun tidak ada lagi” (Why. 21:1). Maka dari itu, jika para murid
Pertemuan Pertama 25