Page 22 - BKSN 2021 (1)
P. 22

perahu  yang  sama,  dilanda  ketakutan,  kepanikan,  dan  mungkin  juga
            keputusasaan.  Sekalipun  vaksin  sudah  diproduksi,  tetap  saja  perasaan
            takut dan ngeri tidak hilang begitu saja. Dalam situasi seperti ini, sikap
            serta perasaan tenang dan sabar dalam menghadapi situasi, sangat dibu-
            tuhkan. Hanya dengan ketenangan dan kesabaran, kemungkinan untuk
            bertahan hidup akan lebih besar.
                    Injil  Matius  mencatat  sebuah  kisah  tentang  para  murid Yesus
            yang mengalami perasaan yang sama dengan kita sekarang ini, yaitu ta-
            kut, panik, dan gentar (Mat. 14:22-33). Dalam kisah ini, para murid di-
            lukiskan mengalami ketakutan dan kebingungan ketika berhadapan de-
            ngan angin sakal yang menyebabkan gelombang tinggi di Danau Galilea.
            Tenggelam dan mati di danau itu adalah skenario terburuk yang dapat
            mereka alami. Dalam situasi ini, Yesus datang dan hadir di tengah mere-
            ka.  Kehadiran-Nya  menguatkan  iman  dan  keyakinan  bahwa  mereka
            dapat  bertahan  hidup di  tengah  kekacauan dan ancaman  kematian di
            tengah Danau Galilea.
                    Kehadiran Yesus yang memberikan rasa aman dan tenang di te-
            ngah situasi yang mencemaskan dan menakutkan menjadi fokus perme-
            nungan dalam pertemuan pertama ini. Untuk memperkaya pemahaman
            kita, kita perlu menempatkan perikop Mat. 14:22-33 dalam konteks Injil
            Matius secara lebih luas. Dengan kata lain, tema dan pesan yang akan
            kita bahas dan kita temukan dalam perikop ini harus ditempatkan dalam
            gagasan teologis Injil Matius.
                    Salah  satu  gagasan  teologis  yang  relevan  dengan  perikop  ini
            adalah kehadiran Allah di tengah umat-Nya dan bahwa Yesus adalah tan-
            da nyata dari kehadiran tersebut. Pertama-tama mesti diingat, pengin-
            jil Matius (seorang Kristen keturunan Yahudi dan tinggal di Antiokhia
            setelah kehancuran Bait Allah di Yerusalem pada tahun 70) menekankan
            bahwa Yesus adalah kepenuhan nubuat yang termaktub dalam Perjanjian
            Lama. Selain itu, Yesus juga diyakini sebagai wujud nyata harapan Israel
            oleh orang Kristen Yahudi pada waktu itu. Pada saat yang sama, pengin-
            jil juga menekankan pentingnya misi untuk memperkenalkan Yesus dan
            ajaran-Nya kepada orang-orang bukan Yahudi.
                    Penginjil Matius menggarisbawahi bahwa Allah telah datang dan
            tinggal bersama umat-Nya. Selanjutnya, manusia dapat mengalami per-
            ubahan atau transformasi dalam hidup mereka karena kehadiran Allah
            ini. Memang Allah tetap diyakini tinggal di surga, realitas yang berbeda
            jauh dengan realitas manusia (Mat. 6:9; 23:22). Namun, pada saat yang

            20    Gagasan Pendukung
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27