Page 20 - BKSN 2021 (1)
P. 20
sahabat yang mau bersimpati dengan penderitaan mereka yang kehilang-
an orang tercinta.
Dalam pertemuan ketiga, kita diajak untuk mendalami dan
merenungkan perikop dari Injil Lukas (Luk. 10:25-31) mengenai perum-
paman Yesus tentang orang Samaria yang baik hati. Perumpamaan ini
mengajak kita untuk menggali lebih dalam apa makna ungkapan “ka-
sihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Orang Samaria dalam
perumpamaan ini adalah model sahabat bagi semua orang tanpa mem-
perhitungkan batas-batas suku bangsa dan kelas sosial. Selain itu, ia juga
menjadi model sahabat yang mau mengorbankan diri dan memberikan
apa yang dimiliki untuk keselamatan orang yang menderita. Sikap dan
reaksi orang Samaria itu secara tidak langsung mencerminkan sikap dan
reaksi Yesus kepada kita ketika kita sedang mengalami penderitaan. Di
sini, Yesus hadir sebagai sahabat bagi mereka yang sedang menderita dan
membutuhkan.
Dalam pertemuan keempat, kita diajak untuk mendalami dan
merenungkan perikop dari kitab Wahyu (Why. 3:14-22) yang berbicara
tentang ajakan Yesus kepada jemaat Laodikia untuk bertobat, serta
mempraktikkan nilai dan hidup sebagai orang kristiani dengan lebih
bersemangat. Jemaat Laodikia sedang mengalami kemerosotan dalam
kehidupan rohani karena terlalu percaya dan membanggakan harta dan
kekayaan mereka. Mengandalkan hidup pada harta dan kekayaan adalah
sikap yang amat berbahaya. Sikap ini akan membuat orang mengesam-
pingkan Allah sebagai pusat hidup mereka. Dalam situasi inilah Yesus
datang dan hadir bagi jemaat Laodikia untuk mengetuk pintu hati mere-
ka dan mengingatkan akan pentingnya pertobatan bagi kedewasaan
iman mereka. Di sini, Yesus hadir sebagai sahabat bagi mereka yang ingin
bertobat dan mengubah hidup.
18 Gagasan Pendukung