Page 92 - BKSN 2021 (1)
P. 92
Yesus mengakhiri pesan, peringatan, dan bahkan ancaman-Nya dengan
perkataan ini bukan hanya kepada jemaat Laodikia. Perkataan yang sama
juga ditemukan dalam surat yang ditulis kepada keenam jemaat lainnya,
yaitu jemaat Efesus (Why. 2:7), Smirna (Why. 2:11), Pergamus (Why. 2:17),
Tiatira (Why. 2:29), Sardis (Why. 3:6) dan jemaat Filadefia (Why. 3:13).
Istilah “Roh” yang dipakai di sini jelas menunjuk pada daya Ilahi
atau Allah sendiri. Dengan demikian, apa yang dituliskan ini sungguh-
sungguh memiliki daya yang luar biasa bagi pembaca atau pendengar-
nya, sebab perkataan tersebut berasal dari Allah sendiri dan bukan dari
manusia. Selain itu, dengan menggunakan kata “Roh” hendak ditegaskan
bahwa perkataan di sini mengandung unsur nubuat. Mereka yang men-
dengarnya diharapkan tidak memandang sebelah mata. Tidak menghe-
rankan jika ungkapan “siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar-
kan” selalu diulang. Para penginjil juga menggunakan ungkapan yang
sama, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Mat. 11:15; 13:9; 13:43;
Mrk. 7:16).
Karena pesan-pesan dalam ketujuh surat kepada jemaat ini di-
ucapkan oleh Roh yang kekal, Yohanes, penulis kitab ini, kiranya hendak
memperingatkan bahwa pesan ini tidak hanya berlaku bagi jemaat-je-
maat pada waktu itu, tetapi juga bagi generasi-generasi sesudahnya.
IV
Pesan dan Penerapan
Pesan utama perikop Why. 3:14-22 untuk kita pada zaman ini
adalah agar kita semakin mawas diri terhadap godaan untuk memper-
cayakan hidup kita kepada harta dan kekayaan. Hendaknya kita lebih
mengarahkan dan mengakarkan hidup kita kepada Tuhan sebagai harta
sejati dan kekal.
Jemaat Laodikia adalah jemaat yang mencari keamanan dan ke-
selamatan dalam bakat, kemampun, sumber daya manusia, dan kekayaan
atau uang. Mereka berpikir bahwa mereka tidak akan terpengaruh dan
terdampak oleh segala persoalan duniawi. Nyatanya, mereka terpenga-
ruh, sehingga agak mengesampingkan peran Allah dalam hidup mereka.
Padahal, sebagaimana tersirat dalam surat yang ditulis malaikat kepada
jemaat itu, hanya Allah yang sesungguhnya menjadi sumber penghiburan
dan keselamatan mereka.
Seperti yang dialami oleh jemaat Laodikia, uang, harta, dan
90 Gagasan Pendukung