Page 91 - BKSN 2021 (1)
P. 91
Singkatnya, jemaat Laodikia adalah jemaat yang hidup keroha-
niannya telah memudar oleh kekayaan. Mereka seperti “jemaat yang hi-
lang”, atau dalam bahasa penginjil Lukas, mereka seperti “domba yang
hilang” atau “dirham yang hilang” atau “anak yang hilang” (Luk. 15). Me-
lihat kondisi ini, Yesus hadir dan mengetuk hati mereka untuk kembali
bersama-sama dengan-Nya. Pesta perjamuan adalah ungkapan sukacita
atas kembalinya “jemaat yang hilang” ini. Tinggal bersama dengan Yesus
menjamin keselamatan jemaat kristiani.
Duduk bersama Kristus
Kepada jemaat-Nya, Yesus tidak hanya mengundang dan mau ha-
dir bersama mereka. Lebih dari itu, Ia memberikan janji yang luar biasa,
yaitu bahwa mereka akan duduk bersama-Nya di atas takhta-Nya (dan
secara tidak langsung memerintah bersama-Nya). Dikatakan demikian,
“Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku
di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersa-
ma-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya” (ay. 21). Sekali lagi, ayat ini
harus dipahami secara simbolis.
Kepada mereka yang meninggalkan semangat suam-suam kuku
dan kemudian bertobat, Yesus menjanjikan sebuah ikatan persahabatan
yang erat. Kepada mereka yang sudah bertobat dan kemudian “menang”,
Yesus memberi janji untuk memerintah bersama. Bukan tanpa maksud
istilah “menang” ditulis di sini. Yesus memanggil jemaat-Nya supaya
menjadi pemenang, seperti halnya Kristus yang bangkit adalah sang
Pemenang. Pemenang atas apa? Atas godaan duniawi, kesombongan,
kekayaan, dan dosa.
Membuka diri terhadap kehadiran Yesus hanyalah langkah per-
tama dari sebuah pertobatan. Langkah selanjutnya yang penting adalah
menjadi pemenang, bukan pertama-tama demi kejayaan Yesus, melain-
kan bagi kebaikan jemaat sendiri. Dengan mempersatukan diri dengan
Yesus, baik dalam pribadi maupun dalam pekerjaan-Nya di dunia, juga
dengan kesetiaan untuk bertahan dalam iman di tengah ancaman dalam
hidup, orang kristiani akan memperoleh ganjaran dalam pemerintahan-
Nya kelak.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
Akhirnya, Yesus berkata, “Siapa bertelinga, hendaklah ia men-
dengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat” (Why. 3:22).
Pertemuan Keempat 89