Page 87 - BKSN 2021 (1)
P. 87
Semangat suam-suam kuku ini mengacu pada orang Kristen yang
bersikap masa bodoh dan apatis karena mereka merasa mampu mencu-
kupi diri sendiri dan cepat puas diri. Dengan harta dan kekayaan, mere-
ka merasa bahwa hidupnya akan terjamin. Mentalitas ini tercermin di
ay. 17 yang berbicara tentang alasan mengapa jemaat Laodikia mendapat
predikat sebagai jemaat yang suam-suam kuku, “Karena engkau berkata:
Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurang-
an apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan
malang, miskin, buta dan telanjang.” Di sini tampak ada kontras tajam
antara pernyataan jemaat dengan kenyataan yang sesungguhnya.
Jemaat Laodikia membanggakan kekayaan dan percaya bahwa
kekayaan itu dapat memberikan jaminan hidup dan kebahagiaan. Karena
itu, mereka tidak pernah berhenti menumpuk harta dan kekayaan. Apa
yang mereka miliki seolah-olah tidak pernah memberikan kepuasaan.
Mereka menginginkan lebih lagi. Jika dibahasakan secara lain, orang Lao-
dikia berkata, “Aku sudah kaya dan makmur, dan akan demikian terus.
Aku tidak butuh apa-apa.” Perkataan ini bukan tanpa bukti. Ketika kota
Laodikia hancur karena dihantam gempa besar pada tahun 61, mereka
membangun kota ini kembali sambil menolak bantuan yang ditawarkan
oleh pemeritah pusat di Roma.
Namun, di balik rasa percaya diri yang kelewat besar itu, Kristus
melihat bahwa secara rohani, mereka ini melarat, malang, miskin, buta,
dan telanjang. Ini berbanding terbalik dengan kekayaan yang mereka mi-
liki. Mereka begitu kaya, sehingga seolah-olah tidak membutuhkan Allah
dalam hidup, atau Allah menjadi hal sekuder. Mereka mengukur kriteria
keberhasilan dan kebahagiaan pertama-tama dari materi dan bukan ro-
hani; dari aspek duniawi, alih-alih aspek surgawi. Kondisi jemaat Lao-
dikia ini dapat menjadi peringatan bagi mereka yang tidak mengingat
pentingnya kehidupan rohani dan berfokus pada materi; juga peringatan
bagi mereka yang mempercayakan diri pada harta dan meninggalkan Al-
lah.
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar
Berhadapan dengan kondisi rohani jemaat Laodikia yang mem-
prihatinkan, Yesus memberikan tiga nasihat yang dapat ditemukan di ay.
18-19.
Nasihat pertama, Yesus menasihatkan agar jemaat Laodikia, alih-
alih membeli barang duniawi yang mewah, membeli dari Tuhan emas
Pertemuan Keempat 85