Page 82 - BKSN 2021 (1)
P. 82

20  Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada
            orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan ma-
            suk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
            bersama-sama dengan Aku.
                    21   Barangsiapa  menang,  ia  akan  Kududukkan  bersama-sama
            dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
            duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
                    22   Siapa  bertelinga,  hendaklah  ia  mendengarkan  apa  yang  di-
            katakan Roh kepada jemaat-jemaat.”

                                          III
                                      Penafsiran


            Konteks
                    Why. 3:14-22 adalah sebuah surat yang ditujukan kepada jemaat
            di Laodikia. Surat ini merupakan surat terakhir dari tujuh surat yang di-
            tujukan kepada jemaat-jemaat yang berbeda, yaitu Efesus, Smirna, Per-
            gamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia. Ketujuh surat ini ditulis
            dalam gaya bahasa dan penggambaran apokaliptik. Dilukiskan bahwa su-
            rat ini ditulis oleh seorang malaikat atas perintah Yesus sendiri, sang Alfa
            dan Omega, firman Tuhan yang kekal (Why. 1:8). Tujuan utama ditulis-
            kannya surat ini adalah untuk “membangun kembali kehidupan spiritual
            dan moral” jemaat Kristen awal dengan pertobatan yang benar.
                    Kehidupan rohani jemaat diduga telah mengalami kemunduran,
            tidak hanya karena penganiayaan dari pihak penguasa (kekaisaran Ro-
            mawi), tetapi juga karena kultur dan gaya hidup yang berkembang pada
            zaman itu. Dalam setiap surat hampir selalu dipaparkan segala macam
            cacat dan kekurangan dalam sikap dan tindakan jemaat. Jemaat mudah
            tergoda dengan penyembahan berhala yang dijalankan oleh orang-orang
            non-kristiani pada waktu itu. Ini juga berdampak dalam kehidupan ber-
            sama jemaat Kristen sendiri. Sebagian dari mereka tidak begitu berse-
            mangat dalam menjalankan ajaran iman. Mereka mudah berkompromi
            dan oportunistis. Cara hidup mereka praktis jauh dari ideal sebagai orang
            Kristen yang sejati.
                    Kendati demikian, Tuhan tetap memberikan jalan supaya jemaat
            tidak terjerumus semakin dalam di dalam segala macam dosa dan kesa-
            lahan yang mereka perbuat. Tuhan tetap membangkitkan harapan bahwa
            mereka yang  tetap setia  kepada ajaran  Kristus dan cara  hidup sebagai

            80    Gagasan Pendukung
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87