Page 81 - BKSN 2021 (1)
P. 81
agar tetap bertahan menghadapi tuntutan dari penguasa Romawi untuk
mempraktikkan penyembahan berhala, yaitu penyembahan terhadap
kaisar. Jika tidak menuruti tuntutan itu, mereka akan dikejar-kejar, disik-
sa, dan bahkan dihukum mati. Yohanes menunjukkan bahwa mereka
sedang berada dalam situasi kritis, sebab pertarungan antara kebaikan
(disimbolkan dengan Mikhael dan para malaikatnya) melawan kejahatan
(disimbolkan dengan Iblis dan para malaikatnya) sudah di ambang pintu.
Penganiayaan adalah wujud nyata pekerjaan Iblis. Orang Kristen diminta
untuk tetap setia dan bertahan sampai akhir. Kesetiaan tetap harus di-
perjuangkan, sebab mereka akan memenangkan pertempuran melawan
kejahatan ketika Kristus datang kembali. Umat Allah akan masuk dalam
kemuliaan dan kebahagiaan kekal bersama Allah. Ini adalah harapan
yang selalu digemakan oleh Yohanes, penulis kitab Wahyu.
Kesetiaan kepada Kristus di tengah penganiayaan dan godaan
duniawi, serta janji kemenangan di akhir masa krisis bagi jemaat kristiani
adalah harapan yang ditawarkan dalam kitab Wahyu. Memahami latar
belakang ini sangat penting dalam membaca, memahami, dan menafsir-
kan perikop Why. 3:14-22.
II
Teks Wahyu 3:14-22
14 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia:
Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan
dari ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin
15
dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
16
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku
akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata:
17
Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurang-
an apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan
malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau,
18
supaya engkau membeli dari-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api,
agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau me-
makainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan
lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Ba-
19
rangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu
dan bertobatlah!
Pertemuan Keempat 79