Page 77 - BKSN 2021 (1)
P. 77
Meskipun sadar dan tahu bahwa banyak orang sekitar membutuhkan
bantuan, mereka tidak ingin direpotkan untuk mengurusi hal itu. Mere-
ka terlalu sibuk untuk mengurusi pekerjaan mereka sendiri. Tidak se-
dikit juga orang yang sangat ahli dalam berdiskusi dan berbicara tentang
kemiskinan, orang miskin, penderitaan, ketidakadilan, dan sebagainya.
Mereka menghabiskan waktu untuk membicarakan fakta tragis tersebut,
tetapi sayangnya tidak mau bertindak untuk menolong. Seperti imam
dan orang Lewi itu, mereka melihat, tetapi tidak mau bergerak untuk
mendekati, apalagi menolong. Kritik Yesus terhadap imam dan orang
Lewi itu bukan tentang pengetahuan mereka akan hukum kasih dalam
Taurat, mereka sangat kompeten dalam hal ini, tetapi lebih tertuju pada
ketidakmauan atau keraguan mereka untuk bertindak dan berbuat kasih
bagi sesama.
Paus Fransiskus dalam khotbahnya tentang perumpamaan
ini mengatakan, “Imam dan orang Lewi, melihat tetapi bersikap masa
bodoh; mereka melihat tetapi tidak menawarkan bantuan. Namun, ti-
dak ada ibadah sejati jika ibadah tersebut tidak diungkapkan dalam pela-
yanan kepada sesama. Janganlah kita pernah lupa hal ini: Di hadapan
penderitaan banyak orang yang lelah karena kelaparan, kekerasan, dan
ketidakadilan, kita tidak dapat hanya berdiri sebagai penonton.”
Pertanyaan selanjutnya bagi kita, kalau begitu siapakah sesama
kita, dan apa yang seharusnya kita lakukan kepada mereka sebagai sesa-
ma? Bertitik tolak dari perumpamaan Yesus ini, sesama bukan hanya
tetangga di sekitar rumah kita atau orang yang kita kenal, melainkan
siapa saja yang kita jumpai dalam kondisi dan pengalaman hidup mere-
ka. Mereka bisa saja orang asing yang kita tolong, orang yang kita beri
semangat hidup, atau bahkan orang yang membenci kita tetapi kita doa-
kan. Sesama yang kepadanya kita dipanggil untuk mengasihi sering kali
bukanlah mereka yang kita pilih, tetapi yang dipilihkan Allah bagi kita.
V
Pertanyaan Refleksi
1. Sebagai umat Allah yang diundang untuk mencintai dan berbelas
kasihan satu sama lain, sejauh mana aku sudah mempraktikkan
hukum kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia?
Pertemuan Ketiga 75