Page 74 - BKSN 2021 (1)
P. 74
dipakai untuk disinfektan). Pada zaman itu, minyak dan anggur adalah
barang yang tidak murah. Ia kemudian membalut luka orang itu. Orang
Samaria itu tidak lalu meninggalkannya begitu saja. Ia ingin agar orang
itu sembuh total. Karena itu, ia menaikkan orang itu ke atas keledai mi-
liknya, lalu membawanya ke tempat penginapan supaya dirawat lebih
lanjut. Tindakan ini menunjukkan bahwa orang Samaria itu bukanlah
orang yang memikirkan dirinya sendiri. Ia rela berjalan kaki, sementara
orang yang sakit berada di atas keledai. Bisa dibayangkan, betapa sulitnya
membawa orang yang sakit parah di atas keledai.
Diceritakan lebih lanjut, keesokan harinya, orang Samaria itu
menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan. Dua dinar berarti
upah seorang pekerja selama dua hari. Ia meminta kepada pemilik pengi-
napan supaya merawat orang itu sampai sembuh. Bahkan lebih dari itu,
ia akan membayar kekurangan biaya perawatan ketika kembali, mungkin
setelah pulang dari berdagang. Di sini terlihat betapa orang Samaria ini
murah hati. Terhadap orang asing yang baru dilihat, ia memberikan per-
tolongan persis seperti kepada sahabat baiknya.
Orang Samaria yang menolong orang Yahudi sesungguhnya ti-
dak hanya terjadi dalam perumpamaan Yesus. Dikisahkan dalam 2Taw.
28, ketika terjadi pertempuran antara kerajaan Israel dan kerajaan Ye-
huda, pasukan Yehuda kalah dan menjadi tawanan pasukan Israel. Na-
mun, seorang nabi bernama Obed memerintahkan agar pasukan Israel
membebaskan tawanan itu. Lalu terjadilah, “Orang-orang yang bersen-
jata itu (orang Israel/Samaria) meninggalkan tawanan (orang Yehuda)
dan barang-barang rampasannya di muka para pemimpin dan seluruh je-
maah. Dan orang-orang yang ditunjuk dengan disebut namanya bangkit,
lalu menjemput para tawanan itu. Semua orang yang telanjang mereka
berikan pakaian dari rampasan itu. Orang-orang itu diberi pakaian, ka-
sut, makanan dan minuman. Mereka diurapi dengan minyak dan semua
yang terlalu payah untuk berjalan diangkut dengan keledai, dan dibawa
ke Yerikho, Kota Pohon Kurma, dekat saudara-saudara mereka. Sesudah
itu orang Israel itu pulang ke Samaria” (2Taw. 28:14-15).
Singkatnya, perhatian dan perawatan yang diberikan oleh orang
Samaria ini tidak hanya sebagai contoh kewajiban moral terhadap orang
yang membutuhkan. Lebih dari itu, ini adalah sebuah tindakan yang luar
biasa, yang muncul dari belas kasihan. Ketika berhenti di jalan ke Yerikho
untuk membantu orang yang tidak dikenal, orang itu menempatkan diri-
nya dalam bahaya. Bukan tidak mungkin bahwa ia juga akan dirampok.
72 Gagasan Pendukung