Page 71 - BKSN 2021 (1)
P. 71

Seorang Lewi
                    “Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia me-
            lihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan” (ay. 32).
                    Tokoh  kedua adalah seorang  Lewi.  Apa yang  ia  lakukan  tidak
            jauh  berbeda dengan yang dilakukan si  imam sebelumnya.  Ia  melihat
            orang yang menderita itu, tetapi tidak melakukan apa-apa, kecuali hanya
            melewatinya di sisi yang lain. Seperti si imam, orang Lewi ini pasti me-
            ngetahui ajaran kasih dalam hukum Taurat, tetapi ia tidak menerapkan-
            nya dalam kondisi yang menuntut kasih itu dipraktikkan. Alasan bahwa
            ia tidak ingin dirinya menjadi najis karena menyentuh orang yang berda-
            rah dan sekarat bisa saja dikemukakan. Akan tetapi, seperti imam sebe-
            lumnya, tidak ada alasan mendasar mengapa ia harus menghindar dari
            orang itu. Intinya tetap sama: Orang Lewi ini tidak mau tahu alias masa
            bodoh dengan penderitaan orang lain.

            Seorang Samaria
                    “Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke
            tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas
            kasihan” (ay. 33).
                    Tokoh ketiga adalah orang Samaria. Ketika seorang Samaria ma-
            suk ke wilayah orang Yahudi, itu berarti ia sedang berada di wilayah mu-
            suh. Ia sebenarnya sedang mengambil risiko berhadapan dengan keben-
            cian dan permusuhan. Inilah sebenarnya posisi orang Samaria tersebut.
            Mengenai identitas orang Samaria ini, tidak ada penjelasan lebih lanjut.
            Namun, banyak yang menduga, orang Samaria dalam perumpamaan ini
            adalah seorang pedagang yang sedang melakukan perjalanan untuk ke-
            pentingan bisnis.
                    Reaksi orang Samaria ini sangat kontras dengan dua orang sebe-
            lumnya. Diceritakan, setelah seorang imam dan orang Lewi lewat di situ
            dan tidak menunjukkan reaksi positif terhadap orang yang dirampok dan
            tergeletak hampir mati, seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan
            kebetulan juga melewati tempat itu. Kehadiran orang Samaria sebagai
            pahlawan tentu saja sangat mengagetkan orang Yahudi yang sedang men-
            dengarkan perumpamaan ini. Mengapa?
                    Orang Yahudi membenci orang Samaria. Ini adalah fakta yang
            terjadi  pada  zaman  Yesus.  Bagi  orang  Yahudi,  orang  Samaria  adalah
            bangsa  campuran  secara  fisik  maupun  spiritual.  Mereka  dianggap  se-
            bagai separuh Yahudi dan separuh  bangsa asing.  Stereotip  ini  muncul

                                                       Pertemuan Ketiga  69
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76