Page 67 - BKSN 2021 (1)
P. 67

mamu”, “orang-orang sebangsamu”, dan “saudaramu”. Jika demikian, kata
            terakhir  “seperti  dirimu  sendiri”  kiranya  terkait  dengan  kata  “sesama”
            juga. Jadi, ay. 18 seharusnya berarti, “Engkau harus mengasihi sesamamu
            manusia yang seperti kamu, yaitu orang-orang sebangsamu juga,” atau
            dengan  ungkapan  lain,  “Kasihilah  sesamamu  manusia  seperti  engkau
            adalah sesama bagi yang lain.” Berkaitan dengan perintah ini, penginjil
            Matius menggunakan ungkapan lain, yang dikenal dengan istilah hukum
            emas (golden rule), “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang
            perbuat  kepadamu,  perbuatlah  demikian  juga  kepada  mereka”  (Mat.
            7:12). Demikian pula dalam teks rabinik, “Apa yang kamu benci jangan
            kamu lakukan kepada orang lain” (b. Shabbat 31a).
                    Akan  tetapi,  dalam  teks  lain  juga  disebutkan  perintah  untuk
            mengasihi orang asing “seperti dirimu sendiri”. Teks Im. 19:34 berbunyi,
            “Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Is-
            rael asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu
            juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.” Pe-
            rintah ini sangat mirip dengan Im. 19:19 dan merupakan bagian dari hu-
            kum yang berbicara tentang orang asing, orang bukan Israel, yang tinggal
            di tengah-tengah bangsa Israel. Sebagaimana sesama orang Israel harus
            dicintai, demikian pula orang asing pun harus dicintai.
                    Selain  kitab  Imamat, sejumlah teks dari  kitab  lain  juga  mem-
            perlihatkan  perintah  untuk  memperlakukan orang asing sebagai sesa-
            ma orang  Israel.  Kitab  Bilangan  mencatat  kesetaraan orang  Israel dan
            orang asing di hadapan hukum, “Mengenai jemaah itu, haruslah ada satu
            ketetapan bagi kamu dan bagi orang asing yang tinggal padamu; itulah
            suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun: kamu
            dan orang asing haruslah sama di hadapan TUHAN. Satu hukum dan satu
            peraturan berlaku bagi kamu dan bagi orang asing yang tinggal padamu”
            (Bil. 15:15-16). Hal yang sama juga dicatat dalam kitab Ulangan, “Dan pada
            waktu itu aku memerintahkan kepada para hakimmu, demikian: Berilah
            perhatian  kepada  perkara-perkara  di  antara  saudara-saudaramu  dan
            berilah keputusan yang adil di dalam perkara-perkara antara seseorang
            dengan saudaranya atau dengan orang asing yang ada padanya” (Ul. 1:16).
            Alasan  mendasar  mengapa  orang  Israel  harus  mengasihi  orang  asing
            adalah  karena  sebelumnya  mereka  adalah  orang  asing  juga.  Sejumlah
            teks  dalam  Taurat  menunjukkan  demikian.  “Janganlah  kautindas  atau
            kautekan  seorang  orang  asing,  sebab  kamu  pun  dahulu  adalah  orang
            asing di tanah Mesir” (Kel. 22:21). “Orang asing janganlah kamu tekan,

                                                       Pertemuan Ketiga  65
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72