Page 467 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 467

Bambang Soedibyo





               Bambang Sudibyo dilahirkan di Temanggung, Jawa Tengah, tanggal 8 Oktober 1952; anak kelima dari
               11 bersaudara. Orang tuanya guru agama sekaligus petani tembakau dan padi di Temanggung. Semua
               saudara Bambang sekolah sampai jenjang pendidikan tinggi. Oleh karena itu Bambang sangat menaruh
               hormat kepada orang tuanya, terutama ayahnya, karena keidealismeannyalah Bambang dan saudara-
               saudaranya disekolahkan sampai pendidikan tinggi meskipun ayahnya hanya guru biasa dan petani.
               Karier Bambang bisa dianggap meliputi politikus, ekonom, dan akademisi.

               Bambang Sudibyo menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di
               Temanggung dengan mengayuh sepeda setiap pagi dari desa tempat tinggalnya ke Temanggung. Pada
               tahun 1972 ia melanjutkan pendidikan ke Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada
               (FE UGM) dan berhasil memperoleh gelar Sarjana Ekonomi tahun 1977. Selama menjadi mahasiswa
               ia mengembangkan hobi membaca. Tema-tema bacaannya tidak hanya terbatas pada bacaan ekonomi,
               tetapi juga agama, filsafat, sosial, dan budaya. Sejak tahun 1978, ia mengajar di UGM meskipun cita-
               cita awalnya bekerja di Bank Indonesia. Pada tahun 1979—yang juga tahun pernikahannya dengan
               Retno Sunarminingsih, juga berasal dari keluarga guru—ia dikirim negara mengambil program MBA di
               Universitas North Carolina, Amerika Serikat (AS), dan pada bulan Januari 1982 ia kembali meninggalkan
               tanah air untuk menempuh program doktor bidang business administration di Universitas Kentucky
               yang diselesaikannya pada tahun 1985.
 Masa Jabatan
 21 Oktober 2004 - 20 Oktober 2009  Bambang Soedibyo merupakan Guru Besar bidang ekonomi UGM. Ia mengajar mata kuliah Riset
               Akuntansi Manajemen pada Program Pascasarjana UGM 1997-1999. Pada tahun 1988 ia menjadi
               anggota panitia pendirian Magister Manajemen (MM) UGM dan kemudian menjadi salah satu anggota
               pengurus atau anggota direksi program MM UGM serta menjadi pengelola bidang program keuangan.
               Di samping itu pada tahun 1988 ia juga aktif di pusat studi Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan
               (PPSK) Yogyakarta yang diketuai Amien Rais. Tahun 1989 ia diangkat menjadi wakil direktur program
               dan pengelola akedemik dan tahun 1993 dipromosikan menjadi Direktur Program MM UGM sampai
               tahun 1999.

               Pada tahun 1998 Bambang menjadi komisaris Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) X
               ketika Tanri Abeng menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelum menjadi Menteri
               Pendidikan, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan (1999-2000) pada Kabinet Persatuan
               Indonesia masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid, yang pada waktu bersamaan juga menjadi
               Wakil Ketua Dewan Komisaris Pertamina serta menjadi anggota Komite Kebijakan Sektor Keuangan
               (KKSK) yang diketuai Kwik Kian Gie.


               Karier politik Bambang dimulai dengan keikutsertaannya mendirikan dan menjadi anggota Majlis
               Amanat Rakyat (MAR) dan kemudian ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) tahun 1998
               meskipun sebelumnya menghindari politik praktis secara langsung sejak ada peraturan pemerintah
               tentang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam partai politik. Di PAN ia duduk sebagai Ketua
               Dewan Ekonomi (November 1998-April 1999). Sebelumnya, pada tahun 1990, ia ikut mendirikan
               Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan menjabat Ketua Bidang Ekonomi Sumberdaya
               1990-1995. Dalam organisasi Muhammadiyah pada rentang November 1998-April 1999 ia menjadi
               Ketua Dewan Ekonomi, tahun 2000-2005 menjadi Bendahara, dan tahun 1995-2000 menjadi anggota
               Dewan Pakar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Pada tahun 2001-2004 ia menjadi anggota Majelis
               Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Fraksi Utusan Golongan mewakili Ikatan
               Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).




 454  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  455
   462   463   464   465   466   467   468   469   470   471   472