Page 82 - MODUL_STATISTIK DESKRIPTIF
P. 82
c) Kalikan tiap data dengan 6, maka untuk data baru s = 24,84.
1
d) Bagi tiap data dengan , maka untuk data baru s = 8,28.
2
Selanjutnya, sebagaimana halnya dalam rata-rata kita dapat
menghitung rata-rata gabungan (lihat Rumus IV (3), Bab IV), maka untuk
simpangan baku pun kita dapat menentukan simpangan baku gabungan. Jika
ada k buah subsampel dengan keadaan berikut:
subsampel 1: berukuran , dengan simpangan baku
1
1
subsampel 2: berukuran , dengan simpangan baku
2
2
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ….
subsampel k: berukuran dengan simpangan baku
yang digabungkan menjadi sebuah sampel berukuran n = + + ⋯ + , maka
1
2
simpangan baku untuk sampel ini merupakan simpangan baku gabungan yang
dihitung dengan rumus :
Σ( − 1) 2
2
V(10) = ⋯ =
Σ −
atau lengkapnya
2
2
( − 1) + ( − 1) + ⋯ + ( − 1) 2
2
= 1 1 2 2
+ + ⋯ + −
2
1
dengan berarti varians gabungan untuk sampel yang berukuran n.
2
Contoh :
Hasil pengamatan pertama terhadap 14 objek memberikan s = 2,75 sedangkan
pengamatan yang kedua kalinya terhadap 23 objek menghasilkan s = 3,08. Maka
rumus V(10) untuk k = 2, didapat varians gabungan
2
(14 − 1)(2,75) + (23 − 1)(3,08) 2
2
= = 8,7718
14 + 23 − 2
sehingga simpangan baku gabungan s = 2,96
5. Bilangan Baku dan Koefisien Varians
77