Page 260 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 260
lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Oleh karena itu kerjasama antara pihak didalam
lingkungan internal maupun lingkungan eksternal sangat diperlukan.
Media pembelajaran adalah salah satu upaya dalam keberhasilan proses belajar. Nilai-nilai
karakter dapat dikembbangkan serta ditanamkan kepada siswa melalui proses pendidikan karakter.
Salah satu bentuk media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media gambar.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Sugiyono
(2008, hlm. 9) “penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme,digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dengan peneliti sebagai
instrumen kunci”. Teknik pengumpulan datanya dilakukan secara triangulasi, analisis datanya
bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Penelitian ini melibatkan objek yang akan diteliti adalah siswa di SDN 2 KENANGA, sedangkan
subjek dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran yaitu media gambar di SDN 2
KENANGA. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer
yaitu berupa wawancara, sedangkan sumber data sekunder berupa catatan penggunaan media
pembelajaran. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen observasi dan
instrumen wawancara. Penelitian kualitatif ini bersifat data deskriptif yang diambil melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Pendidikan Karakter
Karakter dapat diartikan sebagai kebiasaan (habit) misalnya kebiasaan dalam tingkah laku dan
kebiasaan dalam rasa. Genetic dan lingkungan sekitar merupakan faktor yang mempengaruhi
karakter seseorang. Suatu cara individu dalam memandang diri dan lingkungan merupakan proses
pembentukan karakter yang kemudian akan tercermin dalam perilaku sehari-hari.
Menurut S. Dimerman (2009) mengidentifikasi 10 karakter yang harus dikembangkan, yaitu:
respect; responsibility; honesty; empathy; fairness; initiative; courage; perseverance; optimism;
and integrity (Dimerman, 2009:9). Manakala IHF (Indonesia Heritage Foundation), yang banyak
bergerak dalam bidang pendidikan karakter, mengidentifikasi 9 karakter mulia yang menjadi pilar,
yakni: cinta kepada Tuhan dan kebenaran; tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian;
amanah; hormat dan santun; kasih sayang, kepedulian, dan kerjasama; percaya diri, kreatif, dan
pantang menyerah; keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati; serta toleransi dan cinta
damai.
Dalam the six pillars of character yang dikeluarkan oleh Character Counts Coalition (a
project of The Joseph Institute of Ethics). Enam jenis karakter yang dimaksud adalah:
1. Trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang menjadi: berintegritas, jujur dan
loyal. 2. Fairness, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran terbuka serta
tidak suka memanfaatkan orang lain.
2. Caring, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap peduli dan perhatian
terhadap orang lain maupun kondisi sosial lingkungan sekitar.
3. Respect, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan menghormati orang
lain. Citizenship, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan peraturan serta
peduli terhadap lingkungan alam.
4. Responsibility, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab, disiplin, dan
selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin.
Media Pembelajaran
251