Page 16 - BUKU-KONTRUKSI-BAB-III
P. 16
penerapan strut-and-tie model harus dilakukan untuk keseluruhan balok
tersebut secara konsisten.
Gambar 3–17: Contoh balok yang keseluruhan struktur merupakan daerah D
yang disebabkan oleh diskontinuitas statik dan geometri [25].
Penjelasan untuk jenis daerah D dan contoh-contohnya seperti yang
diuraikan di atas, adalah jauh lebih komprehensif dibandingkan apa yang
tertera pada SNI 2847-2013 pasal 10.7 yang mendefinisikan suatu balok
sebagai balok tinggi, sebagai berikut:
10.7.1 Balok Tinggi adalah komponen struktur yang dibebani pada
salah satu mukanya dan ditumpu pada muka yang berlawanan
sehingga strat tekan dapat membentuk diantara beban dan tumpuan,
dan mempunyai salah satu antara:
(a) bentang bersih, ln, sama dengan atau kurang dari empat kali
tinggi komponen struktur keseluruhan h; atau
(b) daerah dengan beban terpusat dalam jarak 2h dari muka
tumpuan.
Balok tinggi harus didesain dengan memperhitungkan salah satu
antara distribusi regangan nonlinier, atau dengan lampiran A.
(Lihat juga 11.7.1 dan 12.1016)
Bila pada SNI 2847-2013 pengelompokan balok tinggi hanya ditentukan
oleh geometri, sesuai dengan kajian penentuan daerah D dan B pada
suatu struktur, maka pengelompokan balok sebagai balok tinggi, tidaklah
hanya ditentukan oleh geometri yaitu dalam hal ini ratio antara l (panjang
bentang) dan tinggi balok h, tetapi ditentukan oleh jenis dan posisi beban
terpusat yang ada. Gambar 3-18 memperlihatkan balok tinggi pada
berbagai variasi geometri balok, tidak terbatas hanya terjadi pada balok
dengan ratio l/h <4.
48
48 BAB III - Perancangan Model Strat dan Pengikat