Page 267 - KelasIX BahasaIndonesia BG.pdf
P. 267

Pada tingkat semantik wacana makna tekstual direalisasikan dengan sistem
                 periodisitas.  Pada  tingkat  tata  bahasa  makna  tekstual  direalisasikan  pada
                 struktur tema. Pada tingkat leksis, makna tekstual ini direalisasikan dengan
                 sistem inkongruensi.

                     Dengan demikian, semua tingkatan sistem tersebut direalisasikan dalam
                 bentuk bunyi dalam sistem fonologi dan dalam bentuk tulisan dalam sistem
                 grafologi.



                 4. Wacana dan Teks sebagai Realisasi Proses Sosial
                     Wacana  dan  teks  dapat  muncul  dalam  proses  sosial  kebahasaan  dan
                 nonkebahasaan. Di dalam proses sosial kebahasaan, wacana merealisasikan
                 perilaku verbal yang menjadi sentral atau dominan, sedangkan di dalam proses
                 sosial nonverbal menjadi periferal. Artinya, pencapaian tujuan proses sosial
                 kebahasaan  ini  direalisasikan  melalui  wacana.  Dengan  demikian,  wacana
                 mengandung nilai-nilai dan norma-norma kultural yang dimiliki oleh suatu
                 masyarakat. Tipe teks atau wacana, seperti musyawarah di dalam masyarakat
                 tradisional,  upacara  adat  suku  Kiriwian,  dan  diskusi  di  dalam  masyarakat
                 Barat,  merupakan  contoh  wacana  atau  teks  yang  menghadirkan  nilai  dan
                 norma kultural dari masyarakatnya. Contoh lain, tipe teks debat yang terdapat
                 di parlemen negara Barat, teks esai, atau wawancara televisi menunjukkan
                 bahwa sebuah teks juga dibentuk dengan kandungan ideologis partisipannya.
                 Kandungan ideologis dalam teks akan tampak pada bentuk perubahan atau
                 keinginan  untuk  mempertahankan  atau  menentang  sebuah  VWDWXV  TXR  yang
                 terdapat di dalam teks. Dalam pengertian seperti ini, akhirnya teks merupakan
                 fenomena linguistis yang dibentuk secara sosio-kultural dan ideologis.

                     Sementara  itu,  di  dalam  proses  sosial  nonkebahasaan,  wacana
                 hanya  memerankan  fungsi  periferal.  Fungsi  utama  proses  sosial  tersebut
                 direalisasikan melalui aktivitas nonkebahasaan. Sepak bola, tenis, kerja bakti,
                 dan sebagainya merupakan contoh proses sosial nonkebahasaan tersebut. Di
                 dalam proses sosial seperti itu peran bahasa sangat sedikit dan tidak berperan
                 membangun proses sosial secara keseluruhan.



                 5. Wacana dan Teks sebagai Proses dan Produk
                     Seperti  yang  telah  dikemukakan  di  atas,  keberadaan  wacana  dan  teks
                 VHODOX GLNHOLOLQJL ROHK OLQJNXQJDQQ\D  EDLN ¿VLN PDXSXQ QRQ¿VLN \DQJ VHFDUD
                 langsung  mendukung  keberadaan  suatu  teks.  Dengan  kata  lain,  teks  selalu
                 berada di dalam konteksnya, yaitu konteks situasi dan konteks kultural yang
                 selalu mendampingi sebuah teks.



                 270  Kelas IX SMP/MTs








                                  Di unduh dari : Bukupaket.com
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272