Page 272 - KelasIX BahasaIndonesia BG.pdf
P. 272
Dalam kasus lain, misalnya, banyak penelitian di dalam dunia pendidikan
pada anak-anak yang berasal dari kelas sosial yang berbeda. Di dalam sekolah,
misalnya, anak-anak yang berasal dari kelas sosial menengah dan atas dapat
dengan mudah mengikuti pelajaran sekolah karena mereka sudah terbiasa
dengan register sekolah atau ‘HODERUDWH FRGHV’ dengan baik. Hal itu terjadi
karena di rumah mereka diperkenalkan bahasa sekolah oleh orang tua mereka.
Pada saat yang sama, anak-anak dari kalangan kelas sosial bawah mendapat
kesulitan dengan pelajaran sekolah karena bahasa yang diperkenalkan oleh
orang tua mereka merupakan bahasa terbatas ‘UHVWULFWHG FRGHV’ yang masing-
masing dipengaruhi oleh dialek di lingkungan mereka (Bernstein dalam Cook-
Gumperz, 1986).
Banyak penelitian sejenis yang menunjukkan hasil yang sama, misalnya
penelitian yang dilakukan oleh Brian Gray (1986) yang meneliti bahasa
anak sekolah orang kulit putih dengan anak aborigin di Australia, kemudian
Michaels dan Heath yang melihat bahasa anak dan orang kulit hitam dan
kulit putih di Amerika Serikat. Anak Aborigin dan anak kulit hitam mendapat
kesulitan untuk memahami register sekolah karena di rumah mereka hanya
mengenal dialek mereka (dalam Cook-Gumperz, 1986).
2. Register dan Gaya Bahasa
Seperti yang telah disebutkan di atas, register merupakan konsep semantis
\DQJ GLKDVLONDQ GDUL VXDWX NRQ¿JXUDVL PDNQD DWDX NRQ¿JXUDVL NRQWHNVWXDO
antara medan, pelibat, dan sarana di dalam konteks situasi tertentu.
.RQ¿JXUDVL PDNQD WHUVHEXW PHPEDWDVL SHQJJXQDDQ SLOLKDQ PDNQD GDQ
VHNDOLJXV EHQWXNQ\D XQWXN PHQJDQWDU VHEXDK WHNV GL GDODP NRQ¿JXUDVL LWX
Dengan demikian, register merupakan tidak hanya konsep bentuk, tetapi juga
VHEHWXOQ\D NRQVHS PDNQD 'L GDODP VXDWX NRQ¿JXUDVL PDNQD WHUWHQWX UHJLVWHU
memerlukan bentuk-bentuk ekspresi tertentu. Hal itu disebabkan bentuk-
bentuk ekspresi diperlukan untuk mengungkapkan makna yang dibangun
GL GDODP NRQ¿JXUDVL WHUVHEXW 'DODP SHQJHUWLDQ LQL UHJLVWHU VDPD GHQJDQ
pengertian style atau gaya bahasa, yaitu suatu varian bahasa berdasarkan
penggunaannya (lihat Lyons, 1990, 1987). Bahkan, Fowler (1989) mengatakan
bahwa register atau gaya bahasa termasuk bahasa yang digunakan dalam
karya sastra, seperti puisi, novel, atau drama. Meskipun Fowler berpendapat
demikian, para sastrawan mengklaim bahwa karya sastra merupakan dunia
kreasi tersendiri. Bahasa sastra merupakan sistem semiotika tingkat kedua
(VHFRQG RUGHU VHPLRWLF V\VWHP). Bahasa hanya sebagai medianya yang hanya
merupakan sistem semiotika tingkat pertama (¿UVW RUGHU VHPLRWLF V\VWHP).
Menurut Fowler (1989), keseluruhan sistem semiotik tersebut, baik yang
tingkat pertama maupun kedua tetap saja direalisasikan ke dalam bahasa yang
merupakan sebagai media karya sastra tersebut.
Bahasa Indonesia 275
Di unduh dari : Bukupaket.com