Page 56 - KelasIX BahasaIndonesia BG.pdf
P. 56
Dia melihat ujung sepatu nongol dari menara ronda.
“Kenapa, Pak Adil?” ada suara orang di belakangnya.
Pak Adil menoleh. “Pintunya masih ditutup, Dik,” jawabnya.
Sudah ada 3 orang di belakangnya. Bahkan, beberapa lagi muncul
di ujung gang. “Saya tidak tahu, Dik.” Jawabnya. “Tapi, itu…,” dia
menunjuk ke menara ronda. “Satpamnya masih tidur.”
“Lempar aja!”
“Udah jam enam seperempat, nih!”
“Keburu macet lagi!”
“Wah, kok jadi gini, sih!”
“Kenapa, ya?”
“Apa ada peraturan baru?”
“Lho, enak aja! Ini hak kita!”
“Iya! Mereka harus bayar ongkos sosial sama kita.”
“Udah, teriakin aja!”
“Oiiii, buka pintu!”
“Buka pintunyaaaaa!”
“Bukaaaaa!”
Seseoranng merangsek ke depan. Pak Adil oleng. Dia
mencengkeram kuat sepedanya.
DUR!
DUR, DUR!
DUR, DUUR DUUUUR!
Pintu digedor-gedor.
Matahari mulai menaik.
Satpam di menara ronda terbangun. Dia mengucek-ucek
matanya; melihat ke luar pagar.
DUR!
DUR, DUR!
DUR, DUUR DUUUUR!
“Hey, hey! Ada apa ini!” teriak Satpam di menara ronda.
Lho, bukan Pak Soleh? Ke mana dia? Pak Adil merasa heran.
Kepala terasa pusing lagi.
“Cepet buka pintu!” teriak warga.
“Nyuruh orang yang sabar, dong!”
Satpam itu balas menghardik.
“Heh, lu yang di atas sana!”
“Cepat buka pintunya!”
“Udah setengah tujuh, nih!”
58 Kelas IX SMP/MTs
Di unduh dari : Bukupaket.com