Page 146 - bahan ajar menulis ilmiah bahasa indonesia
P. 146

3)  Disproportionate Stratified Random,

                   4)  Cluster Sampling.

               a.  Non-probality sampling

                         Teknik yang mengambil sampel dengan cara tidak dipilih secara acak disebut

                   non-probability  sampling.  Faktor  yang  telah  direncanakan  atau  karena  kebetulan

                   dapat menjadi penyebab unsur populasi dapat terpilih menjadi sample. Teknik non-

                   probability sampling terdiri dari:

                   1)  Sampling Sistematis,

                   2)  Kouta,


                   3)  Aksidental,

                   4)  Purposive,

                   5)  Jenuh,

                   6)  Snowball.

                         Teknik  Purposive  sampling,  dan  snowball  sampling  merupakan  teknik  unruk

                   mengambil data dalam penelitian kualitatif. Mendapatkan satuan pengambilan data

                   dengan  karakteristik  yang  diinginkan  untuk  memilih  satuan  samplingnya  disebut


                   dengan purposive sampling.

                         Teknik  purposive  sampling  ditunjukan  untuk  orang  yang  penguasa  dan

                   mempunyai  pengetahuan  tinggi,  agar  peneliti  dapat  dengan  mudah  menganalisis

                   objek yang akan diteliti. Pengambilan data yang dilakukan secara beruntun, dimulai

                   dari ukuran sampel terkecil hingga membesar disebut snowball sampling. Cara ini

                   banyak  dipakai  ketika  penelitihanya  mendapatkan  data  yang  sedikit  atau  kurang

                   memuaskan. Hal tersebut bisa memberi kesempatan untuk mencari orang lain yang


                   sekiranya memiliki informasi atau pengetahuan yang sama sesuai apa yang diteliti.

                   Maka dari itu data dari sampel yang dikumpulkan lama-lama akan semakin banyak,

                   sama halnya dengan bola salju yang gelinding hingga membesar.

                         Lincoln  dan  Guba  (1985),  mengemukakan  bahwa  “penentuan  sampel  dalam

                   penelitian kualitatif (naturalistik) sangat berbeda dengan penentuan sampel dalam

                   penelitian kuantitatif atau konvensional” (dalam Sugiyono, 2017: 219). Perhitungan

                   statistic bukanlah dasar dalam penentuan sampel penelitian secara                     135




                                                                                                         PA
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151