Page 190 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 190

pelabuhan yang menampung komoditas cengkih yang datang dari
                 Huamual (Seram Barat),  sedangkan komoditias  pala berpusat di
                 Banda. Semua pelabuhan tersebut umumnya didatangi oleh para
                 pedagang Jawa, Cina, Arab, dan Makassar. Kehadiran pedagang
                 itu mempengaruhi corak kehidupan dan budaya setempat, antara
                 lain ditemui bekas koloninya seperti Maspait (Majapahit), Kota Jawa
                 (Jawa) dan Kota Mangkasare (Makassar).


                       Pada abad ke-15, Sulawesi Selatan telah didatangi pedagang
                 Muslim  dari Malaka, Jawa, dan Sumatra. Dalam perjalanan
                 sejarahnya, masyarakat  Muslim di Gowa terutama Raja Gowa
                 Muhammad Said (1639-1653) dan putra penggantinya, Hasanuddin
                 (1653-1669)  telah menjalin  hubungan  dagang dengan Portugis.
                 Bahkan Sultan Muhammad Said dan Karaeng Pattingaloang turut
                 memberikan saham dalam perdagangan yang dilakukan Fr. Vieira,
                 meskipun  mereka beragama Katolik. Kerja sama ini didorong
                 oleh adanya usaha monopoli  perdagangan  rempah-rempah yang
                 dilancarkan oleh kompeni Belanda di Maluku.


                       Hubungan Ternate, Hitu dengan Jawa sangat erat sekali. Ini
                 ditandai dengan adanya seorang raja yang dianggap benar-benar
                 telah memeluk Islam ialah Zainal Abidin (1486-1500) yang pernah
                 belajar  di Madrasah  Giri.  Ia dijuluki  sebagai  Raja  Bulawa, artinya
                 raja cengkih, karena membawa cengkih dari Maluku sebagai
                 persembahan. Cengkih, pala, dan bunga pala (fuli) hanya terdapat
                 di Kepulauan Indonesia bagian timur, sehingga banyak barang yang
                 sampai ke Eropa harus melewati jalur perdagangan yang panjang
                 dari Maluku sampai ke Laut Tengah. Cengkih yang diperdagangkan
                 adalah putik bunga tumbuhan hijau (szygium aromaticum  atau
                 caryophullus  aromaticus) yang dikeringkan.  Satu pohon  ini  ada
                 yang menghasilkan  cengkih sampai 34 kg. Hamparan cengkih
                 ditanam di perbukitan di pulau-pulau kecil Ternate, Tidore, Makian,
                 dan Motir di lepas pantai barat Halmahera dan baru berhasil ditanam
                 di pulau yang relatif besar, yaitu Bacan, Ambon dan Seram.






                                                                                  Sejarah Indonesia  181
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195