Page 195 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 195

4.    Sultan Zainal Abidin Malik Zahir (1383-1405);
                                    5.    Sultanah Nahrisyah (1405-1412);
                                    6.    Abu Zain Malik Zahir (1412);
                                    7.    Mahmud Malik Zahir (1513-1524).


                                          Nama sultan  yang disebut  terdapat dalam sumber
                                    Sejarah Melayu dan Hikayat Raja-Raja Pasai. Nama-nama itu,
                                    kecuali nama Sultan Malikush Shaleh juga terdapat dalam
                                    mata uang emas yang disebut dengan dirham.
                                          Pada masa pemerintahan Sultan  Malik as-Shaleh,
                                    Kerajaan Pasai mempunyai hubungan dengan negara Cina.
                                    Seperti yang disebutkan dalam sumber sejarah Dinasti Yuan,
                                    pada 1282  duta Cina bertemu dengan Menteri Kerajaan
                                    Sumatra di Quilan yang meminta agar Raja Sumatra
                                    mengirimkan dutanya ke Cina. Pada tahun itu pula disebutkan
                                    bahwa kerajaan Sumatra mengirimkan dutanya yang bernama
                                    Sulaiman dan Syamsuddin.
                                          Menurut  Tome  Pires,  Kesultanan  Samudera  Pasai
                                    mencapai puncaknya pada awal abad ke-16. Kesultanan itu
                                    mengalami kemajuan di berbagai bidang  kehidupan seperti
                                    politik, ekonomi, pemerintahan, keagamaan, dan terutama
                                    ekonomi perdagangan. Diceritakan pula bahwa Kesultanan
                                    Samudera Pasai selalu mengadakan hubungan persahabatan
                                    dengan Malaka, bahkan hubungan persahabatan itu diperkuat
                                    dengan perkawinan. Para pedagang yang pernah mengunjungi
                                    Pasai berasal dari berbagai negara seperti, Rumi, Turki, Arab,
                                    Persia (Iran), Gujarat, Keling, Bengal, Melayu, Jawa, Siam, Kedah,
                                    dan Pegu. Sementara barang komoditas yang diperdagangkan
                                    adalah lada, sutera, dan kapur barus. Di samping komoditas
                                    itu sebagai penghasil pendapatan Kesultanan Samudera Pasai,
                                    juga diperoleh pendapat dari pajak yang dipungut dari pajak
                                    barang ekspor dan impor. Dalam sumber-sumber sejarah
                                    juga  dijelaskan,  bahwa  Kesultanan  Samudera  Pasai  telah
                                    menggunakan mata uang seperti uang kecil yang disebut
                                    dengan ceitis. Uang kecil itu ada yang terbuat dari emas dan
                                    ada pula yang terbuat dari dramas.


             186 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200