Page 200 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 200

tetapi emas dibeli dari pedalaman Minangkabau.


                            Siak  menjadi daerah  kekuasaan Malaka sejak
                       penaklukan oleh Sultan Mansyûr Syah di mana ditempatkan
                       raja-raja sebagai wakil Kemaharajaan Melayu. Ketika Sultan
                       Mahmud Syah I berada di Bintan, Raja Abdullah  yang
                       bergelar Sultan Khoja Ahmad Syah diangkat  di Siak. Pada
                       1596 yang menjadi Raja Siak ialah Raja Hasan putra Ali Jalla
                       Abdul Jalil, sementara saudaranya yang bernama Raja Husain
                       ditempatkan di Kelantan. Kemudian di Kampar ditempatkan
                       Raja Muhammad. Sejak VOC Belanda menguasai Malaka pada
                       1641 sampai abad ke-18 praktis ketiga kerajaan, yaitu Siak,
                       Kampar, dan Indragiri berada di bawah pengaruh kekuasaan
                       politik dan ekonomi–perdagangan VOC. Perjanjian pada 14
                       Januari 1676 berisi, bahwa  hasil timah harus dijual hanya
                       kepada VOC.


                            Demikian pula dengan ditemukan tambang emas dari
                       Petapahan, Kerajaan Siak, juga terikat oleh ikatan perjanjian
                       monopoli perdagangan sehingga Raja Kecil  pada 1723
                       mendirikan kerajaan baru di Buantan dekat Sabak Auh di
                       Sungai Jantan Siak yang kemudian disebut juga Kerajaan Siak.
                       Raja Kecil kemudian sebagai sultan memakai gelar Sultan Abdul
                       Jalil Rahmad Syah (1723-1748), dan selama pemerintahannya
                       ia meluaskan  daerah kekuasaannya  sambil  melakukan
                       perlawanan-perlawanan terhadap kekuasaan politik  VOC,
                       bahkan sering muncul armadanya di Selat Malaka. Pada
                       1750, Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah memindahkan ibu kota
                       kerajaan dari Buantan ke Mempura yang terletak di tepi Sunai
                       Memra Besar, Sungai Jantan diubah namanya menjadi Sungai
                       Siak dan kerajaannya disebut  Kerajaan Siak Sri Indrapura.
                       Karena VOC, yang kantor dagangnya ada di Pulau Guntung
                       di mulut Sungai Siak, sering mengganggu lalu lintas kapal-
                       kapal Kerajaan Siak Sri Indrapura,  maka Sultan Abdul  Jalil
                       Rahmad Syah dengan  pasukannya  pada 1760  menyerang
                       benteng VOC.


                                                                                  Sejarah Indonesia  191
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205