Page 198 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 198
Dua tahun kemudian datang bantuan dari Turki berupa
teknisi-teknisi, dan dengan kekuatan tentaranya Sultan
Alauddin Riayat Syah at-Qahhar menyerang dan menaklukkan
banyak kerajaan, seperti Batak, Aru, dan Barus. Untuk
menjaga keutuhan Kesultanan Aceh, Sultan Alauddin Riayat
Syah al-Qahhar menempatkan suami saudara perempuannya
di Barus dengan gelar Sultan Barus, dua orang putra sultan
diangkat menjadi Sultan Aru dan Sultan Pariaman dengan
gelar resminya Sultan Ghari dan Sultan Mughal, dan di daerah-
daerah pengaruh Kesultanan Aceh ditempatkan wakil-wakil
dari Aceh.
Kemajuan Kesultanan Aceh Darussalam pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda mengundang perhatian
para ahli sejarah. Di bidang politik Sultan Iskandar Muda
telah menundukkan daerah-daerah di sepanjang pesisir timur
dan barat. Demikian pula Johor di Semenanjung Malaya
telah diserang, dan kemudian
rnengakui kekuasaan Kesultanan
Aceh Darussalam. Kedudukan
Portugis di Malaka terus-menerus
mengalami ancaman dan serangan,
meskipun keruntuhan Malaka
sebagai pusat perdagangan di Asia
Tenggara baru terjadi sekitar tahun
1641 oleh VOC (Verenigde Oost
Indische Compagnie) Belanda.
Perluasan kekuasaan politik VOC Sumber : Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012.
sampai Belanda pada dekade abad Indonesia Dalam Arus Sejarah. Jilid III. Jakarta. PT
Ichtiar Baru van Hoeve.
ke-20 tetap menjadi ancaman bagi Gambar 3.14 Makam Sultan Iskandar Muda
Kesultanan Aceh. (1607-1636) di Aceh
Untuk memperdalam masalah ini kamu bisa membaca buku
A. Hasymy. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di
Indonesia. dan Marwati Djoened Poesponegoro. Sejarah
Nasional Indonesia Jilid I.
Sejarah Indonesia 189