Page 203 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 203

Haji di Teluk Ketapang pada 1784. Demikianlah, kekuasaan politik
                               kerajaan ini sama sekali hilang berdasarkan Tractat van Vrede en
                               Vriend-schap 27 September 1838, berada di bawah pemerintahan
                               Hindia  Belanda, yang berarti  jalannya  pemerintahan  Kerajaan
                               Indragiri ditentukan pemerintah Hindia Belanda.


                                      d. Kerajaan Islam di Jambi
                                          Berdasarkan temuan-temuan arkeologis kemungkinan
                                    kehadiran  Islam di daerah Jambi diperkirakan  dimulai
                                    sejak abad ke-9 atau abad ke-10 sampai abad ke-13.
                                    Kemungkinan pada masa itu proses Islamisasi masih terbatas
                                    pada  perorangan.  Karena proses  Islamisasi  besar-besaran
                                    bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya Kerajaan
                                    Islam Jambi sekitar 1500 M di bawah pemerintahan Orang
                                    Kayo Hitam yang juga meluaskan “Bangsa XII” dari “Bangsa
                                    IX”, anak Datuk Paduka Berhala. Konon menurut Undang-
                                    Undang Jambi, Datuk Paduka Berhala adalah orang dari Turki
                                    yang terdampar di  Pulau  Berhala  yang kemudian  dikenal
                                    dengan sebutan Ahmad Salim. Ia menikah dengan Putri
                                    Salaro Pinang Masak yang sudah Muslim, turunan raja-raja
                                    Pagarruyung yang kemudian melahirkan Orang Kayo Hitam,
                                    Sultan Kerajaan Jambi yang terkenal. Karena itu kemungkinan
                                    besar penyebaran Islam sudah terjadi sejak sekitar tahun 1460
                                    atau pertengahan abad ke-15.


                                          Menurut Sila-sila Keturunan Raja Jambi, dari pernikahan
                                    antara Datuk Paduka Berhala dengan Putri Pinang Masak,
                                    melahirkan  juga tiga saudaranya Orang Kayo Hitam yaitu
                                    Orang Kayo  Pingai, Orang Kayo  Pedataran/Kedataran,  dan
                                    Orang Kayo Gemuk (seorang putri). Yang menjadi pengganti
                                    Datuk Paduka Berhala ialah Orang Kayo Hitam yang beristri
                                    salah seorang putri dari saudara ibunya ialah Putri Panjang
                                    Rambut. Pengganti Orang Kayo  Hiam ialah Panembahan
                                    Ilang di Aer yang setelah wafat dimakamkan di Rantau Kapas
                                    sehingga terkenal pula dengan Panembahan Rantau Kapas.
                                    Masa pemerintahan Datuk Paduka Berhala beserta Putri Pinang


             194 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208