Page 208 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 208

kemudian diasingkan ke Banda, dan seterusnya dipindahkan
                       ke Menado.


                        f. Kerajaan Islam di Sumatra Barat
                            Islam di daerah Lampung tidak akan dibicarakan karena
                       daerah ini sudah sejak awal masuk kekuasaan Kesultanan
                       Banten, karena itu yang akan dibicarakan pada bagian ini
                       ialah Kerajaan Islam di Sumatra Barat. Mengenai masuk dan
                       berkembangnya Islam di daerah Sumatra Barat masih sukar
                       dipastikan. Berdasarkan berita Cina dari Dinasti T’ang yang
                       menyebutkan sekitar abad ke-7 (674 M) ada kelompok orang-
                       orang Arab (Ta’shih) dan disebutkan oleh W.P. Goeneveldt,
                       wilayah perkampungan mereka berada di pesisir barat
                       Sumatra. Islam yang datang dan berkembang di Sumatra
                       Barat diperkirakan pada akhir abad ke-14 atau abad 15, sudah
                       memperoleh  pengaruhnya  di kerajaan besar Minangkabau.
                       Bahwa Islam  sudah  masuk ke daerah Minangkabau pada
                       sekitar akhir abad ke-15 mungkin dapat dihubungkan
                       dengan cerita yang terdapat dalam naskah kuno dari Kerinci
                       tentang Siak Lengih Malin Sabiyatullah asal Minangkabau
                       yang mengenalkan Islam di daerah Kerinci, semasa dengan
                       Putri Unduk Pinang Masak,  Dayang Baranai, Parpatih Nan
                       Sabatang yang kesemuanya berada di daerah Kerinci. Tome
                       Pires (1512-1515) juga mencatat keberadaan tempat-tempat
                       seperti Pariaman, Tiku, bahkan Barus. Dari ketiga tempat ini
                       diperoleh barang-barang perdagangan, seperti emas, sutra,
                       damar, lilin, madu kamper, kapur barus, dan lainnya. Setiap
                       tahun  ketiga tempat tersebut juga  didatangi  dua atau tiga
                       kapal dari Gujarat yang membawa barang dagangannya
                       antara lain pakaian.


                            Melalui pelabuhan-pelabuhannya sejak abad ke-15
                       dan ke-16 hubungan antara daerah Sumatra Barat dengan
                       berbagai negeri terjalin dalam hubungan perdagangan antara
                       lain dengan Aceh. Pada masa Iskandar Muda, Pariaman
                       merupakan  salah  satu daerah yang berada di bawah


                                                                                  Sejarah Indonesia  199
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213