Page 204 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 204

Masak sekitar tahun 1460, Orang Kayo Pingai sekitar tahun
                       1480, Orang Kayo Pedataran sekitar tahun 1490. Sedangkan
                       masa pemerintahan Orang Kayo Hitam sendiri sekitar tahun
                       1500, Panembahan Rantau Kapas sekitar antara tahun 1500
                       hingga 1540, Panembahan Rengas Pandak cucu Orang Kayo
                       Hitam sekitar tahun 1540 M, Panembahan Bawah Sawoh cicit
                       Orang Kayo Hitam sekitar tahun 1565.


                            Setelah Panembahan Bawah Sawoh meninggal dunia,
                       pemerintahan digantikan oleh Panembahan Kota  Baru
                       sekitar tahun 1590, dan kemudian diganti lagi oleh Pangeran
                       Keda yang bergelar Sultan Abdul Kahar pada 1615. Sejak
                       masa pemerintahan Kerajaan  Islam Jambi di bawah  Sultan
                       Abdul Kahar  itulah orang-orang VOC  mulai datang untuk
                       menjalin hubungan  perdagangan. Mereka membeli hasil-
                       hasil Kerajaan Jambi terutama lada. Dengan izin Sultan Jambi
                       pada 1616, Kompeni Belanda (VOC)  mendirikan lojinya di
                       Muara Kompeh. Tetapi beberapa tahun kemudian ialah pada
                       1636 loji tersebut ditinggalkan karena rakyat Jambi tidak mau
                       menjual hasil-hasil buminya kepada VOC. Sejak itu hubungan
                       Kerajaan Jambi dengan VOC makin renggang, ditambah pada
                       1642 Gubernur Jenderal VOC Antonio van Diemen menuduh
                       Jambi bekerja sama dengan Mataram.


                            Pada masa pemerintahan Sultan Sri Ingalogo  (1665-
                       1690) terjadi peperangan  antara Kerajaan Jambi dengan
                       Kerajaan Johor di mana Kerajaan Jambi mendapat bantuan
                       VOC dan akhirnya menang. Meskipun demikian, sebagai upah
                       bantuan itu VOC berturut-turut menyodorkan perjanjian pada
                       12 Juli 1681, 20 Agustus 1681, 11 Agustus 1683, dan 20
                       Agustus 1683. Pada hakikatnya perjanjian-perjanjian tersebut
                       menguatkan monopoli pembelian lada, dan sebaliknya VOC
                       memaksakan  untuk  penjualan  kain  dan opium.  Beberapa
                       tahun  kemudian  terjadi  penyerangan  kantor dagang VOC
                       oleh rakyat Jambi dan kepala pedagang VOC, Sybrandt Swart
                       terbunuh pada 1690 dan Sultan Jambi dituduh terlibat. Oleh


                                                                                  Sejarah Indonesia  195
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209