Page 46 - MODUL 3
P. 46

sama dengan Belanda. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat khususnya daerah Pantura.
                     Mereka bangkit melawan Belanda dipimpin Trunojoyo yang dibantu pasukan Makassar dipimpin
                     Kraeng Galesung dan berhasil menguasai ibu kota Kerajaan Mataram.
                 2)  Perlawanan Kerajaan Makassar
                     Perlawanan kerajaan Makassar dipimpin oleh Sultan Hasanuddin. Penyebab peperangan adalah
                     keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di Makassar. Oleh karena itu, VOC berusaha
                     menguasai Benteng Sombaopu yang strategis karena menghubungkan perdagangan antara
                     Malaka–Jawa–Maluku. Pertama-tama VOC meminta Makassar untuk menutup pelabuhannya
                     bagi kapal-kapal asing kecuali kepada Belanda. Permintaan tersebut ditolak Sultan Hasanuddin
                     justru Sultan Hasanuddin  menguasai daerah sekitarnya termasuk Bone dan daerah Nusa
                     Tenggara. Aru Palaka penguasa Bone tidak terima, maka ia minta bantuan Belanda untuk
                     menyingkirkan Sultan Hasanuddin, akibatnya perang besar tidak dapat dihindari.
                 3)  Perlawanan Kerajaan Banten
                     Di  masa  Sultan  Ageng  Tirtayasa,  Banten
                     mencapai kejayaan. Sultan Ageng Tirtayasa
                     menerapkan  sistem  perdagangan  bebas
                     sehingga, banyak bangsa lain yang berdagang
                     dengan  Kerajaan  Banten.  Namun,  VOC
                     berusaha mendapat hak monopoli perdagangan
                     di  Banten,  pertama-tama VOC  memblokade
                     jalur  perdagangan  di  Banten.  Sultan  Ageng
                     Tirtayasa minta bantuan Inggris, Denmark, dan
                     Prancis. VOC tidak kurang akal dengan siasat
                     devide et impera.                          Gambar perlawanan kerajaan Banten terhadap VOC.
                 4)  Perlawanan rakyat Maluku

                     Perlawanan  rakyat  Maluku  terhadap  VOC  disebabkan  oleh  upaya  VOC  memonopoli
                     perdagangan rempah-rempah di Maluku, pelayaran hongi, dan hak ekstirpasi yang dilakukan
                     VOC. Pelayaran Hongi, yaitu patroli keamanan menggunakan kapal kora-kora untuk mencegah
                     terjadinya  penyelundupan  perdagangan  rempah-rempah  yang  dilakukan  rakyat  Maluku
                     terhadap bangsa lain. Hak ekstirpasi yaitu pembakaran tanaman cengkeh, atau rempah-rempah
                     untuk menjaga kestabilan harga rempah-rempah di pasar dunia. Perlawanan rakyat Maluku
                     terhadap VOC dipimpin oleh Kakiali (1635), Telukabesi (1646), Saidi (1650), dan oleh sultan
                     Tidore bernama Sultan Jamaludin. Tertangkapnya Sultan Jamaludin oleh VOC menyebabkan
                     perang besar antara rakyat Tidore yang dipimpin Sultan Nuku putra Sultan Jamaludin melawan
                     VOC. Siasat yang dipakai adalah mengadu domba antara tentara Inggris dengan tentara VOC.
                     Setelah VOC kalah tentara Inggris disingkirkan dari Maluku dan Tidore terbebas dari kekuasaan
                     asing untuk sementara.
             d.   Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda
                     Adapun  perlawanan  rakyat  Indonesia  yang  melakukan  perlawanan  terhadap  pemerintah
                 kolonial Belanda sebagai berikut.
                 1)  Perlawanan rakyat di Saparua
                     Perlawanan terhadap pemerintah kolonial tidak hanya dilakukan oleh para sultan dan rakyatnya,
                     tetapi juga oleh para pemuda. Para pemuda Maluku tidak suka dengan kehadiran pemerintah
                     kolonial melakukan pemberontakan antara bulan Juli sampai Desember 1817. Pemberontakan
                     tersebut dipimpin oleh Pattimura yang juga dikenal dengan nama Thomas Matulesi. Mereka
                     memberontak karena pemerintah Belanda memberlakukan kembali penyerahan wajib dan
                     kerja wajib yang pernah dihapuskan pada masa pemerintahan Inggris.
                     Pada tanggal 3 Mei 1817, mereka berhasil menghancurkan Benteng Saparua. Dengan serangan
                     tersebut, rakyat Saparua memberikan dukungan kepada Pattimura dan mengangkatnya sebagai
                     seorang kapiten (kapten).  Serangan terus dilakukan, terutama ke kantor residen. Namun,
                     kekuatan Belanda lebih kuat. Akhirnya, perlawanan Pattimura dapat dipatahkan pada tanggal
                     16 November 1817 dan ia kemudian dihukum mati.

             40                  Modul Ilmu Pengetahuan Sosial VIII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013)
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51