Page 49 - MODUL 3
P. 49

dari Jawa. Akibatnya banyak pemimpin kaum Padri tertangkap termasuk Imam Bonjol.
                         Kemudian beliau dibuang ke Cianjur, Ambon, dan meninggal di Manado. Tokohnya Tuanku
                         nan Renceh, Tuanku Lubuk Alur, Tuanku Kapau, Tuanku Padang Luar, Tuanku Merapi,
                         Tuanku Padang Lawas, Muhammad Syahab lebih dikenal dengan Imam Bonjol.
                 6)  Perang Batak dipimpin Sisingamangaraja XII
                     Sebab khusus perang Batak yaitu adanya kecurigaan raja Batak terhadap perluasan wilayah
                     Belanda dengan kedok penyebaran agama (zending) apalagi setelah Sumatra Barat berhasil
                     dikuasai  Belanda.  Akibatnya  pos-pos  zending  Belanda diserang.  Strategi  yang digunakan
                     dengan menggunakan benteng-benteng alam dan benteng buatan.
             e.   Perlawanan terhadap Inggris
                     Adapun perlawanan terhadap Inggris yaitu sebagai berikut.
                 1)  Perlawanan Keraton Yogyakarta terhadap penjajahan bangsa Inggris
                     Pada saat Inggris berkuasa menggantikan Belanda di Jawa, yang mengisi kekuasaan di pusat
                     adalah  Raffles,  sedangkan  Karesidenan  Yogyakarta  adalah  John  Crawfurd.  Saat  itu,
                     Karesidenan Yogyakarta dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwana II atau Sultan Sepuh. Sultan
                     Hamengkubuwana  II  terkenal  keras  dan  sangat  menentang  pemerintah  kolonial  sehingga
                     membuat orang Eropa (Inggris) terganggu. Sikap kerasnya tersebut terlihat ketika Raffles
                     untuk  pertama  kali  datang  ke  Yogyakarta  pada  bulan  Desember  1811.  Saat  itu,  Sultan
                     Hamengkubuwana II berani bertengkar dengan Raffles. Selanjutnya, juga terjadi pada awal
                     bulan Januari 1812. Pada pertemuan ini ada insiden kecil yang terjadi ketika tempat duduk
                     Raffles di Keraton Yogyakarta dibuat lebih rendah dari Sultan Hamengkubuwana II. Insiden
                     ini pun berhasil diatasi.
                 2)  Perlawanan rakyat Palembang terhadap penjajahan bangsa Inggris
                     Raffles mengirim tiga orang utusan yang dipimpin oleh Richard Philips ke Palembang untuk
                     mengambil alih kantor sekaligus benteng Belanda di Palembang dan meminta hak kuasa sultan
                     atas tambang timah di Pulau Bangka. Sultan Mahmud Badaruddin II menolak permintaan itu
                     dengan  merujuk  pada  surat  Raffles  sebelumnya  bahwa  kalau  Belanda  berhasil  diusir,
                     Palembang akan menjadi kesultanan  yang merdeka. Raffles pun kaget luar biasa setelah
                     mengetahui bahwa dengan cerdas Sultan Mahmud Badaruddin II menjadikan isi suratnya
                     dahulu sebagai legitimasi untuk melepaskan diri dari kekuasaan Inggris.
                     Raffles pun memilih untuk mengkhianati janjinya tersebut. Raffles mengirim ekspedisi perang di
                     tahun 1812 yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Gillespie. Ekspedisi pun sampai dalam waktu
                     1 bulan di Sungai Musi. Sultan Mahmud Badaruddin II juga sudah bersiap-siap menghadapi
                     gempuran tersebut. Kesultanan Palembang akhirnya jatuh ke tangan Inggris hanya dalam
                     waktu  1 minggu  karena  pertahanan  di  Pulau  Borang  sudah  jebol  tanpa  perlawanan  yang
                     berarti. Ternyata adik sultan yang bernama Pangeran Adipati Ahmad Najamuddin telah menjadi
                     komandan yang pengecut bagi pasukannya di pulau yang strategis itu. Mengetahui hal itu,
                     Sultan Mahmud Badaruddin II segera meninggalkan keraton Palembang dengan membawa
                     seluruh  tanda  kebesaran  kesultanan  lalu  mempersiapkan  perlawanan  gerilya  terhadap
                     Inggris.

           C.  Tumbuh dan Berkembangnya Semangat Kebangsaan
             Pada awal ke-20, pemimpin-pemimpin Indonesia sadar bahwa perlawanan bersenjata tidak akan berhasil.
          Apalagi jika perlawanan itu bersifat kedaerahan. Rasa persatuan dan kebangsaan mulai berkembang. Suku-
          suku bangsa Indonesia sama-sama menderita di bawah penjajahan. Penderitaan yang sama itu menimbulkan
          rasa persatuan. Mereka pun sadar  bahwa mereka adalah satu  bangsa.dan mempunyai satu tanah  air.
          Penjajahan Belanda tidak lagi di lawan dengan kekuatan senjata, tetapi dengan kekuatan politik. Di samping
          itu, dilakukan usaha memajukan pendidikan, meningkatkan ekonomi rakyat, dan mempertahankan kebudayaan.
          Seluruh rakyat diikutkan dalam perjuangan. Mereka berhimpun dalam berbagai organisasi. Pada bab ini akan
          diuraikan mengenai semangat kebangsaan Indonesia.




                          Modul Ilmu Pengetahuan Sosial VIII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013)      43
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54