Page 54 - MODUL 3
P. 54

4)  Memperbesar pengaruh pro Hindia di lapangan pemerintahan.
                 5)  Berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia.
                 6)  Hal  pengajaran,  kegunaannya  harus  ditujukan  untuk  kepentingan  ekonomi  Hindia  dan
                     memperkuat mereka yang ekonominya lemah.
                     Melihat tujuan dan cara-cara mencapai tujuan seperti tersebut di atas, maka dapat diketahui
                 bahwa Indische Partij berdiri di atas nasionalisme yang luas menuju Indonesia merdeka. Dengan
                 demikian, dapat dikatakan bahwa Indische Partij merupakan partai politik pertama di Indonesia
                 dengan haluan kooperasi. Pada waktu yang singkat telah mempunyai 30 cabang dengan anggota
                 lebih kurang 7.000 orang yang kebanyakan orang Indo.
             d.  Perhimpunan Indonesia (PI)
                     Perhimpunan Indonesia adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri di negeri
                 Belanda. Perhimpunan Indonesia didirikan oleh mahasiswa Indonesia serta orang-orang Belanda
                 yang menaruh perhatian pada nasib Hindia–Belanda yang tinggal di Negeri Belanda. Perhimpunan
                 Hindia atau Indische Vereeniging (IV) berdiri pada tahun 1908, yang dibentuk sebagai sebuah
                 perhimpunan yang bersifat sosial. Organisasi ini merupakan ajang pertemuan dan komunikasi
                 antarmahasiswa Indonesia yang belajar di negeri Belanda. Tokoh-tokoh Perhimpunan Indonesia
                 adalah Mohammad Hatta, Ali Sastroamidjoyo, Abdulmajid Joyoadiningrat, Iwa Kusumasumantri,
                 Sastro Mulyono, Sartono, Gunawan Mangunkusumo, dan Nazir Datuk Pamuncak. Dalam rapat
                 umum 1923 organisasi ini menyepakati tiga asas pokok organisasi yaitu sebagai berikut.
                 1)  Indonesia menentukan nasib sendiri.
                 2)  Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemauan sendiri.
                 3)  Melawan pemerintah kolonial Belanda, bangsa Indonesia harus bersatu.
                     Guna menunjukkan sikap nasionalismenya, para pengurus organisasi ini kemudian mengubah
                 nama majalah Hindia Putera dengan Indonesia Merdeka. Pada edisi pertama majalah Indonesia
                 Merdeka diungkapkan bahwa penjajahan Indonesia oleh Belanda dan penjajahan Belanda oleh
                 Spanyol memiliki banyak persamaan. Selain itu, diungkapkan pula alasan tidak disebutnya negara
                 Hindia–Belanda karena hampir sama dengan orang Belanda yang tidak mau menyebut negaranya
                 dengan Nederland–Spanyol. Para mahasiswa mengetahui hal ini setelah mempelajari mengenai
                 perjuangan Belanda melawan Spanyol.
             e.  Partai Nasional Indonesia (PNI)
                     Radikal  PNI  telah  kelihatan  sejak  awal  berdirinya.  Hal  ini  terlihat  dari  anggaran  dasarnya
                 bahwa tujuan PNI adalah Indonesia merdeka dengan strategi perjuangannya nonkooperasi. Guna
                 mencapai tujuan tersebut, PNI berasaskan pada self help, yakni prinsip menolong diri sendiri, artinya
                 memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial budaya yang telah rusak oleh penjajah dengan
                 kekuatan sendiri, nonkooperatif, yakni tidak mengadakan kerja sama dengan pemerintah Belanda,
                 serta Marhaenisme, yakni mengatasi masyarakat/rakyat dari kemiskinan, dan kesengsaraan.
                     Guna mencapai tujuan tersebut, PNI telah menetapkan program kerja sebagaimana dijelaskan
                 dalam kongresnya yang pertama di Surabaya pada tahun 1928, seperti berikut.
                 1)  Usaha  politik,  yakni  memperkuat  rasa  kebangsaan  (nasionalisme)  dan  kesadaran  atas
                     persatuan  bangsa  Indonesia,  memajukan  pengetahuan  sejarah  kebangsaan,  mempererat
                     kerja sama dengan bangsa-bangsa Asia, dan menumpas segala rintangan bagi kemerdekaan
                     diri dan kehidupan politik.
                 2)  Usaha ekonomi, yakni memajukan perdagangan pribumi, kerajinan, serta mendirikan bank-
                     bank dan koperasi.
                 3)  Usaha sosial, yaitu memajukan pengajaran yang bersifat nasional, meningkatkan derajat kaum
                     wanita, memerangi pengangguran, memajukan transmigrasi, dan memajukan kesehatan rakyat,
                     antara lain dengan mendirikan poliklinik.
             f.   Muhammadiyah
                     Muhammadiyah  didirikan  di  Kampung  Kauman  Yogyakarta, pada  tanggal  8  Zulhijah  1330
                 H/18 November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan
                 KH Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang khatib
                 dan sebagai pedagang. Melihat keadaan umat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku,


             48                  Modul Ilmu Pengetahuan Sosial VIII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013)
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59