Page 56 - MODUL 3
P. 56

5)  Organisasi kewanitaan lain yang berdiri cukup banyak, misalnya Pawiyatan Wanito di Magelang
                     (1915), Wanito Susilo di Pemalang (1918), Wanito Rukun Santoso di Malang, Budi Wanito di
                     Solo, Putri Budi Sejati di Surabaya (1919), Wanito Mulyo di Yogyakarta (1920), Wanito Utomo
                     dan Wanito Katolik di Yogyakarta (1921), serta Wanito Taman Siswa (1922).
             i.   Tekad Sumpah Pemuda
                     Sumpah Pemuda dibacakan di Wisma Indonesia yang sekarang menjadi Museum Sumpah
                 Pemuda di Jalan Kramat No.106, Jakarta. Sumpah Pemuda berawal dari tekad bangsa Indonesia
                 untuk mempersatukan bangsa Indonesia melalui perkumpulan pemuda dari berbagai daerah. Hal
                 itu dilakukan karena Belanda yang menjajah bangsa Idonesia berhasil menanamkan perpecahan
                 dikalangan tokoh pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia. Belanda menebarkan perpecahan
                 dengan cara mengadu  domba bangsa Indonesia agar mudah dikuasainya (devide et impera).
                 Penjajah memperkeruh suasana dengan mengadu domba antara kelompok satu dengan kelompok
                 lain, sehingga terjadi permusuhan dan saling menghancurkan. Ketika bangsa Indonesia saling
                 bermusuhan, penjajah menjadi “penengah”. Namun, pada kenyataannya penjajah akan memihak
                 salah satu yang mau mendukung mereka.
                     Persatuan  merupakan  sumber kekuatan.  Oleh  karena  itu,  bangsa  Indonesia  melalui  para
                 pemuda  bertekad  untuk  menyatukan  berbagai  organisasi  atau  perkumpulan  para  pemuda  di
                 beberapa daerah di Nusantara, yaitu sebagai berikut.
                 1)  Jong Java (anggotanya para pemuda Jawa).
                 2)  Jong Sumatranen Bond (anggotanya para pemuda Sumatra).
                 3)  Jong Minahasa (organisasi pemuda Minahasa dari Sulawesi Utara).
                 4)  Jong Celebes (organisasi pemuda dan pelajar dari Sulawesi).
                 5)  Jong Ambon (organisasi pemuda dari Ambon).
                     Pada tanggal 30 April 1926, para pemuda menginginkan persatuan nasional dengan mengadakan
                 Kongres Pemuda I. Tujuan Kongres Pemuda I adalah membentuk perkumpulan pemuda nasional.
                 Perkumpulan pemuda yang bersifat nasional ini mempunyai maksud memajukan paham persatuan
                 dan kebangsaan, dan mempererat hubungan antara semua perkumpulan kebangsaan.
                      Kongres Pemuda yang pertama belum berhasil mendirikan suatu organisasi pemuda yang
                  bersifat nasional. Namun, kongres pemuda pertama telah menghasilkan suatu keputusan penting.
                         Keputusan tersebut menyerukan persatuan berbagai organisasi pemuda yang  bersifat
                  kedaerahan dalam satu organisasi pemuda Indonesia. Keputusan yang lain adalah mempersiapkan
                     Kongres Pemuda ke-II. Pada tanggal 28 Oktober 1928, dilaksanakan Kongres Pemuda  Ke-2
                  dengan suasana yang penuh dengan semangat persatuan dan kebangsaan. Tokoh-tokoh pemuda
                  bersidang dan mengajukan butir-butir pemikirannya. Tokoh-tokoh tersebut, di antaranya sebagai
                 berikut.
                 1)  Sugondo Djojopuspito menyerukan perlunya persatuan di antara para pemuda sebagai tulang
                     punggung perjuangan bangsa.
                 2)  Mr. Sartono menganjurkan para pemuda berjuang terus dalam pergerakan kebangsaan.
                 3)  Moh. Yaminmenguraikan beberapa hal penting yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia,
                     yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan keamanan.
                 4)  Purnomowulan mengusulkan pendidikan di Indonesia harus mempunyai sistem sendiri.
                 5)  S. Mangunsarkoro berpendapat bahwa pendidikan adalah pekerjan untuk membangun dan
                     menambah kebiasaan anak secara lahir dan batin.
                 6)  Ramelan berpidato tentang pergerakan kepanduan.
                 7)  Mr. Sunario berpidato tentang pergerakan pemuda.
                 8)  Th. Pangemanan berpidato tentang pentingnya pandu.
                     Cita-cita  untuk  mencapai  kemerdekaan  makin  kuat,  sehingga  menghasilkan  ikrar  yang
                 disebut  Sumpah  Pemuda.  Sumpah  Pemuda  merupakan  janji  para  pemuda  Indonesia  untuk
                 membulatkan tekad dan membakar semangat bangsa Indonesia dalam memperkukuh kesatuan
                 dan mengembangkan kesadaran hak menentukan nasib sendiri. Berikut isi Sumpah Pemuda yang
                 dirumuskan oleh Moh. Yamin pada Kongres Pemuda II pada tahun 1928.




             50                  Modul Ilmu Pengetahuan Sosial VIII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013)
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61