Page 37 - Perjalanan
P. 37
Perjalanan-- halaman 36
menang. Inilah tahap kehidupan Yusuf yang luar biasa.
Namun, akibat keteguhan Yusuf itu, ada harga yang mesti
dibayar.
Akibat penolakan-penolakan Yusuf secara terus menerus ia
tersinggung. Suatu hari ia mencoba lagi dan gagal. Maka
wanita ini mengatur keadaan sedemikian rupa, sehingga orang-
orang mempersepsi seakan-akan Yusuf yang membujuk dia
untuk berzinah dan dia yang menolak. Akhirnya, Yusuf yang
Justru sangat setia dan berkomitmen dimasukkan ke penjara
oleh tuannya sendiri.
Kini Yusuf memasuki tahap hidupnya yang ke lima. Perjalanan
yang ia harus lakukan adalah memasuki dunia yang kelam. Ciri-
ciri hidupnya dalam tahap ini adalah penderitaan yang dalam,
karena ia hidup di dalam penjara. Apa arti penderitaan yang
mendalam di penjara? Hidup di penjara pada waktu itu berarti
tidak memiliki kebebasan, serba kekurangan, tidak ada masa
depan, sewaktu-waktu ia dapat dibunuh dan tidak ada
perencanaan yang dapat dibuat bahkan, juga dilupakan oleh
masyarakat. Apalagi, pada waktu itu, kebebasan dari penjara
dapat terjadi hanya melalui dua cara, mati atau ikut perang.
Namun, apa yang terjadi, di tengah penjara ini? Kondisi serupa
itu dapat membuatnya dipenuhi rasa marah, pahit, getir, atau
ingin membalas dendam. Namun, tapi tidak demikian dengan
Yusuf.
Dalam tahap ke lima ini, ayat 21, dari kitab Kejadian 39
mencatat: “Tetapi, Tuhan menyertai Yusuf dan melimpahkan
kasih setiaNya kepadanya. Membuat Yusuf kesayangan bagi
kepala penjara.” Di penjara pun, Yusuf mendapatkan anugerah
khusus dari Tuhan. Dampak kehadiran Yusuf nyata. Yusuf
disayangi oleh kepala penjara. Artinya, ia mendapatkan simpati.
Bahkan lebih dari itu, ia juga mendapatkan kepercayaan untuk
mengurus segala. Yusuf rupanya merupakan seorang manager
yang baik. Bukan saja di istana Potifar, di penjara pun ia dapat
berhasil.
Dalam ayat-ayat sebelumnya Alkitab menggunakan istilah
bahwa Tuhan menyertai Yusuf. Di bagian ini, muncul istilah