Page 36 - Perjalanan
P. 36

Perjalanan--  halaman  35



                             menunjukkan bahwa ia mengerti dirinya, mengerti kesepiannya
                             bahkan mungkin wanita itu juga berbagi kesepiannya.  Mudah
                             sekali terjadi situasi bagai gayung bersambut?  Namun dalam
                             ayat 8 pasal 39 dikatakan bahwa Yusuf menolak ajakan istri
                             tuannya dan berkata: “Dengan bantuanku, tuanku itu  tidak lagi
                             mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia menyerahkan segala
                             miliknya pada kekuatan, kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia
                             tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak
                             diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau
                             isterinya. Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang
                             besar ini dan berbuat dosa kepada Allah?”

                             Yusuf adalah seorang yang masih muda, namun ia tahu batas
                             wewenang dirinya. Ia tahu bahwa ia adalah seorang yang
                             memiliki kuasa sepenuhnya terhadap apa juga milik tuannya
                             disana. Kecuali satu: isteri tuannya.  Itulah kelebihan Yusuf. Ia
                             tahu batas wewenangnya karena tahu bahwa kalau melanggar
                             batas itu, ia berdosa kepada Tuhan dan menghianati
                             kepercayaan tuannya. Ia juga tidak mau melanggar kesucian
                             yang Tuhan perintahkan ada dirinya. Jadi, kita dapat simpulkan
                             Yusuf  tahu, bahwa apa yang dia lakukan, dampaknya berimbas
                             pada hubungannya dengan orang lain dan pada hubungannya
                             dengan Tuhan. Ini adalah hal yang luar biasa sekali?


                             Lebih luar biasa lagi, dalam Kejadian 39:10 mengatakan:
                             Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk terus,
                             Yusuf tidak mendengarkan bujukannya. Arti ayat ini adalah,
                             bukan sekali saja Yusuf dapat menolak dan mengatakan “tidak”
                             kepada godaan tante Potifar, tetapi terus menerus ia berhasil.
                             Yusuf menunjukkan kelebihan dirinya lagi dalam keteguhan
                             hati dan konsistensi serta memprioritaskan Tuhan dalam
                             pertimbangannya.  Menolak godaan manis seperti itu sudah
                             merupakan hal yang sulit. Menyampaikan penolakan sekali lagi
                             pasti lebih sulit.  Yusuf mendapat bujukan berkali-kali,
                             mungkin bahkan ketika ia merasakan kesepian.


                             Jadi, dalam tahap ke empat inilah Yusuf mengalami anugerah
                             khusus berupa penggodokan oleh Tuhan, suatu perjalanan ke
                             dalam situasi tak menentu yang sangat berat. Ia berhadapan
                             dengan kebutuhan dirinya sebagai manusia muda dan ia
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41