Page 33 - Perjalanan
P. 33

Perjalanan--  halaman  32



                             menyapa dia dengan ramah.” Artinya, kentara ketidaksukaan
                             saudara-saudara Yusuf padanya. Apalagi, di Alkitab tercatat ia
                             menyampaikan hal-hal buruk tentang kakak-kakaknya kepada
                             bapaknya.  Mengapa ia melakukan hal itu? Kita tidak tahu.
                             Mungkin ia senang saat menyampaikan hal buruk tentang
                             kakak-kakaknya sehingga dia kelihatan baik di depan mata
                             ayahnya.   Atau mungkin juga, Yusuf tidak menyadari atau
                             tidak peka atas akibat atau dampak dari kata-katanya.,
                             walaupun ia bukan seorang yang bermaksud buruk.

                             Di dalam pasal 37 ayat 5 dikatakan bahwa pada suatu hari,
                             bermimpilah Yusuf, lalu ia menyampaikan mimpinya itu
                             kepada saudara-saudaranya. Yusuf berkata kepada mereka itu
                             “Coba dengarkan mimpiku yang aku impikan ini,” Apakah in
                             tanda bahwa, Yusuf membutuhkan perhatian orang lain,
                             membutuhkan tepuk tangan, membutuhkan perhatian orang
                             banyak, dan butuh mengekspresikan diri serta mendapatkan
                             penghargaan dari orang lain? Ia juga mengatakan “Tampak kita
                             sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu
                             bangkitlah berkasku dan tegak berdiri, kemudian datanglah
                             berkas-berkas kamu sekalian dan sujud menyembah kepada
                             berkasku itu” Meresponi kata-kata tersebut, saudara-
                             saudaranya berkata kepadanya “Apakah kau ingin menjadi raja
                             Israel? Apakau kau ingin berkuasa atas kami?” Jadi makin
                             bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena
                             perkataannya itu.


                             Iri hati, atau rasa tidak enak hati sesaat, tentu bukanlah hal
                             yang asing bagi kita dalam hidup sebagai keluarga. Namun,
                             dalam keluarga mereka dampaknya bukan hanya sekedar
                             kebencian yang merebak. Kebencian tersebut dapat
                             diwujudkan dalam tindakan nyata.

                             Kini, Yusuf memasuki tahap yang kedua dari hidupnya. Di
                             dalam tahap yang kedua ini, cerita dimulai ketika ia disuruh
                             oleh ayahnya pergi mencari saudara-saudaranya karena mereka
                             itu pergi jauh menggembalakan kambing domba. Dalam ayat 14
                             dipaparkan, “Kata Israel kepadanya “Pergilah engkau melihat
                             apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing
                             domba dan bawa kabar kepadaku.”Yusuf pergi ke Sikhem.
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38