Page 70 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 1
P. 70
diisikan pada tabung katode. Dari penelitiannya terhadap atom hidrogen, dapat ditentukan
bahwa massa proton adalah 1.837 kali massa elektron.
Penemuan proton ini menimbulkan banyak pertanyaan. Bagaimanakah
kedudukan setiap partikel tersebut di dalam atom? Untuk mengetahui kedudukan partikel-
partikel tersebut, Ernest Rutherford bersama asistennya, Hans Geiger dan Ernest Marsden
melakukan percobaan hamburan sinar alfa terhadap lempeng tipis emas. Pada percobaan
sinar alfa Rutherford, sinar alfa yang bermuatan positif terpental jauh ketika menuju ke
pusat atom. Pada daerah lain, jalur partikel alfa hampir tidak berubah. Kesimpulannya,
ada partikel besar bermuatan positif di tengah-tengah atom.
Dengan penelitian yang lebih lanjut, model atom Rutherford pun disempurnakan.
Inti atom diketahui dengan pasti susunannya. Ada muatan positif yang dinamakan proton
dan juga partikel bermuatan netral yang dinamakan neutron. Adapun ide tentang elektron
tidak berubah, elektron tetap digambarkan mengelilingi inti atom menurut orbit.
3. Neutron
Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan
27
memiliki massa 940 MeV/C² (1.6749 × 10− kg, sedikit lebih berat dari proton. Inti atom
dari kebanyakan atom (semua kecuali isotop hidrogen yang paling umum, yang terdiri
atas sebuah proton) terdiri atas proton dan neutron.
Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki waktu paruh sekitar 15 menit
(881.5±1.5 detik). Metode peluruhan yang sama (peluruhan beta) terjadi di beberapa inti
atom. Partikel-partikel dalam inti atom biasanya adalah neutron dan proton. Perbedaan
utama dari neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka tidak bermuatan.
Sifat neutron ini membuat penemuannya lebih terbelakang dan membuatnya sulit diamati
secara langsung.
Penelitian yang dilakukan Rutherford selain sukses mendapatkan beberapa hasil
yang memuaskan juga mendapatkan kejanggalan, yaitu massa inti atom unsur selalu lebih
besar daripada massa proton di dalam inti atom. Rutherford menduga bahwa terdapat
partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan karena atom bermuatan positif.
Adanya partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James
Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melakukan penelitian dengan menembak logam
berilium menggunakan sinar alfa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel
yang tak bermuatan dilepaskan ketika logam berilium ditembak dengan sinar alfa dan
partikel ini disebut sebagai neutron.
58