Page 119 - FullBook Keperawatan Gerontik
P. 119

102                                             Keperawatan Gerontik


              Pertemuan “Brown Bag” juga dapat diselenggarakan oleh apoteker dokter dan
              perawat sehingga masyarakat dapat teredukasi yang harapannya masalah dan
              risiko penggunaan berbagai macam obat dapat berkurang. Dalam pertemuan
              tersebut lansia diminta membawa semua obat mereka dan tenaga Kesehatan
              meninjau  ulang  pengobatan,  melakukan  tanya  jawab  dan  mengidentifikasi
              permasalah  yang  berkaitan  dengan  pengobatan.  Pertemuan  ini  bermanfaat
              untuk mengidentifikasi jika ada duplikasi obat, interaksi antar obat sehingga
              obat yang diminum dapat secara efektif mengatasi masalah kesehatan lansia
              bukan menambah masalah Kesehatan baru akibat efek yang tidak diinginkan
              dari  polifarmasi.  Salah  satu  contoh  pertanyaan  yang  dapat  diajukan  dalam
              pertemuan “Brown Bag” dapat dilihat pada Tabel 8.3.

              8.4.2 Pencegahan Sekunder
              Tidak  seperti  pencegahan  primer  yang  difokuskan  untuk  pencegahan  efek
              yang  tidak  diinginkan  dari  polifarmasi  sebelum  terjadi,  pada  pencegahan
              sekunder  perawat  lebih  fokus  bagaimana  mendeteksi  atau  melakukan
              screening  lebih  awal  sehingga  efek  yang  merugikan  dari  polifarmasi  dapat
              dihindari. Ada beberapa tools yang dapat digunakan untuk melakukan deteksi
              dini  dari  polifarmasi  seperti  Assess-Review-Minimize-Optimize-Reassess
              (ARMOR) yang merupakan upaya pendekatan polifarmasi secara sistematis
              dan  terorganisir.  Ada  juga  tools  yang  lain  seperti  Simple-Adverse  effects-
              Indication-  List  (SAIL)  dan  Time-Individualize-Drug  interactions-  Educate
              (TAIL)  yang  sangat  membantu  dalam  mengingat  cara  untuk  mengurangi
              polifarmasi. (Haque, 2009; Shah and Hajjar, 2012).
              Pengkajian  ARMOR  juga  menekankan  kualitas  hidup  sebagai  faktor  kunci
              untuk membuat keputusan dalam mengubah atau menghentikan pengobatan.
              Tools  ARMOR  terdiri  dari  empat  tahap,  yang  pertama  “Assess“  yaitu
              mengkaji BEERS kriteria, jumlah total obat dan kelompok obat tertentu yang
              berpotensi menimbulkan hasil yang merugikan. Tahap kedua yaitu “Review“
              yaitu  melihat  kembali  beberapa  kemungkinan  seperti  interaksi  antara  obat,
              interaksi  obat  dengan  penyakit,  dan  reaksi  obat  yang  merugikan.  Langkah
              ketiga  adalah  “Minimize“  yaitu  meminimalkan  obat-obatan  yang  tidak
              diperlukan.  Langkah  keempat  adalah  “Optimize“  yaitu  mengoptimalkan
              pengobatan dengan cara melihat seperti apakah ada duplikasi obat, kelebihan
              obat,  melihat  fungsi  ginjal,  menyesuaikan  obat  terhadap  hasil  yang  ingin
              dicapai seperti gula darah, tekanan darah, detak jantung, HbA1c,dll.
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124