Page 116 - FullBook Keperawatan Gerontik
P. 116

Bab 8 Prinsip Pengobatan dan Polifarmasi pada Lansia           99


              8.3 Prinsip Pengobatan Lansia


              Ketika jumlah obat yang diminum oleh lansia meningkat, ada risiko yang lebih
              besar terjadinya interaksi antara obat-obatan. Interaksi obat terjadi ketika dua
              atau  lebih  obat  digabungkan  bersama  sehingga  mengubah  kekuatan  dan
              efektivitas obat. Seperti vitamin K meningkatkan efek warfarin, menyebabkan
              penurunan  kemampuan  pembekuan  sehingga  dapat  menyebabkan  salah
              kesehatan  yang  lebih  serius.  Reaksi  merugikan  ini  dihasilkan  dari  interaksi
              obat-ke-obat, interaksi obat dan penyakit, dan interaksi obat-nutrisi.

              Semakin  banyak  obat  yang  dikonsumsi  juga  akan  meningkatkan  biaya
              perawatan,  sehingga  penting  untuk  memberikan  beberapa  alternatif  seperti
              pemberian obat generik yang memiliki fungsi yang sama dengan biaya yang
              lebih terjangkau. Selain hal tersebut peran perawat juga sangat penting untuk
              memastikan  lansia  mematuhi  dan  meminum  obat  dengan  benar,  kepatuhan
              dalam meminum obat merupakan salah hal yang penting untuk keberhasilan
              pengobatan lansia.

              8.3.1 Interaksi Antara Obat dan Penyakit

              Karena  rata-rata  lansia  yang  memiliki  tiga  penyakit  kronis,  sangat  umum
              bahwa obat-obatan yang digunakan untuk mengobati satu penyakit berpotensi
              memengaruhi  pengelolaan  penyakit  lain.  Hal  ini  dapat  terjadi  pada  lansia
              dengan  hipertensi,  gagal  jantung  kongestif,  diabetes,  dan  gagal  ginjal.  Pada
              pasien dengan penyakit ini, pengobatan yang diminum berpotensi berdampak
              pada pengobatan yang lain. Misalnya, penggunaan antihistamin, yang biasa
              diresepkan atau tersedia bebas untuk gejala flu dan alergi. Pada pasien dengan
              hipertrofi prostat jinak (BPH), obat dapat menyebabkan retensi urin. Interaksi
              obat-penyakit  ini  harus  diperhatikan  apakah  menghentikan  pengobatan  atau
              mencari alternatif yang tidak memengaruhi proses penyakit lainnya.

              8.3.2 Interaksi Obat dan Nutrisi

              Pengobatan  sering  berinteraksi  dengan  nutrisi  pada  lansia  dan  berpotensi
              memengaruhi  status  gizi.  Interaksi  pertama,  banyak  obat  yang  cenderung
              memengaruhi nafsu makan. Misalnya, paroxetine, yang biasanya diresepkan
              untuk depresi pada lansia, obat tersebut dapat menyebabkan penurunan nafsu
              makan dan menyebabkan penurunan berat badan dan malnutrisi. Sebaliknya,
              beberapa  obat  antipsikotik  yang  diresepkan  untuk  penyakit  bipolar  atau
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121