Page 115 - FullBook Keperawatan Gerontik
P. 115

98                                              Keperawatan Gerontik


              sangat memengaruhi bagaimana obat didistribusikan, dan ini pada akhirnya
              menentukan  dosis  yang  diperlukan  untuk  menghasilkan  efek  farmakologis
              yang diinginkan atau efek samping yang tidak diinginkan (Wooten, 2012).

              8.2.3 Metabolisme Hati (Hepatic Metabolism)

              Proses penuaan secara normal akan memengaruhi metabolisme obat karena
              menurunnya  aliran  darah  ke  hati  dan  terjadi  penurunan  fungsi  sel  hati.
              Terdapat dua fase metabolisme obat di hati yaitu fase I penggunaan enzim
              untuk  memecah  obat  dan  fase  II  yang  dikenal  dengan  istilah  konjugasi
              (Wallace, 2008). Secara khusus, penggunaan berbagai macam obat, alkohol,
              kafein, merokok, gizi buruk, dan berbagai proses penyakit berpotensi untuk
              sangat memengaruhi fungsi hati dan mengurangi metabolisme obat. Efek dari
              proses  degeneratif  organ  hati  dapat  dilihat  dari  kasus  berikut,  Seorang
              perempuan  berusia  70  tahun  baru  masuk  ke  panti  werdha,  beberapa  hari
              terakhir lansia mengeluh tidak bisa tidur karena masih belum terbiasa dengan
              lingkungan di panti. Seorang teman salam satu kamarnya menyarankan untuk
              mengkonsumsi Benadryl kapsul yang dijual bebas untuk membantunya tidur.
              Karena  obat  ini  cenderung  dimetabolisme  buruk  oleh  organ  hati  yang
              mengalami  proses  degeneratif  maka  obat  terakumulasi  dan  menyebabkan
              delirium, sehingga lansia harus mendapatkan perawatan khusus sampai gejala
              delirium hilang.
              8.2.4 Eliminasi Ginjal (Renal Elimination)

              Pada lansia mengalami penurunan normal dalam jumlah dan ukuran nefron,
              penurunan laju filtrasi glomerulus, dan penurunan sekresi tubulus ginjal. Jadi,
              secara normal pada lansia dapat terjadi perlambatan dalam eliminasi obat yang
              menyebabkan waktu paruh obat meningkat, tetapi hal ini sangat tergantung
              pada sejauh mana perubahan organ ginjal tersebut sehingga sangat mungkin
              setiap  lansia  memiliki  perbedaan  dalam  melakukan  eliminasi  obat  yang
              dikonsumsi (Wallace, 2008). Meskipun dapat dilakukan pengujian Creatinine
              clearance  test  (CCT)  untuk  melihat  Laju  Filtrasi  Glomerulus  (LFG)  tetapi
              seringkali  terdapat  sedikit  perubahan  dalam  konsentrasi  kreatinin  serum.
              Sebagai alternatif bisa menggunakan rumus Cockcroft-Gault yang digunakan
              untuk  menghitung  pembersihan  kreatinin.  rumus  Cockcroft-Gault  dapat
              menjadi  salah  satu  alternatif  untuk  Creatinine  clearance  test  (CCT)  dalam
              menilai LFG, sehingga mengurangi kebutuhan untuk Creatinine clearance test
              (CCT) yang rumit dan mahal (Dewi Y. P, 2015).
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120