Page 73 - FullBook Keperawatan Komunitas
P. 73
56 Keperawatan Komunitas
Rokok juga dapat memiliki efek pada sistem kardiovaskuler. Kandungan
hidrokarbon polisiklik pada rokok dapat menyebabkan injuri pada endotel
arteri dan menginisiasi terjadinya aterosklerosis (Glantz & Parmley, 1991).
Menurut Rahajeng, perilaku merokok berisiko 1,11 kali untuk mengalami
hipertensi (Rahajeng & Tuminah, 2009).
4.6.2 Sedentary Life
aktivitas merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, manusia butuh
aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, dan kegiatan lainnya untuk
mempertahankan massa otot dan tulang, melatih kelenturan tulang dan sendi,
mencegah kerapuhan tulang, dan membakar kelebihan kalori di dalam tubuh
(Potter, Perry, Stockert, & Hall, 2013). Kemajuan teknologi pada jaman
sekarang berpengaruh pada aktivitas sehari – hari manusia, saat ini dipermudah
dengan adanya berbagai aplikasi bantuan untuk berbagai aktivitas. Misalnya
dengan ada layanan serba online, maka individu tidak perlu keluar dari rumah
atau kantor untuk membeli kebutuhan seperti makan atau belanja namun
cukup menunggu untuk diantarkan apa pun kebutuhannya. Selain itu, faktor
lain seperti lifestyle pada berbagai kalangan untuk kumpul bersama dan tidak
melakukan aktivitas selain duduk – duduk dan berbincang juga dapat menjadi
penyebab terjadinya sedentary life.
Individu diharapkan memiliki aktivitas fisik minimal 30 menit selama lima
hari dalam seminggu. Hasil riset menyatakan aktivitas fisik tersebut dapat
menurunkan tekanan darah dan kadar glukosa dalam darah. Pada pasien DM
direkomendasikan melakukan aktivitas fisik dengan durasi 150 menit per
minggu jika tidak ada kontraindikasi. Aktivitas fisik yang disarankan aerobik
dengan intensitas sedang dan tidak boleh berhenti selama dua hari. Penderita
DM juga dianjurkan untuk menurunkan waktu sedentary life dengan
menurunkan 90 menit waktu duduk seperti menonton televisi (ADA, 2016;
Handelsman, et al., 2015).
4.6.3 Diet dan Obesitas
Asupan makanan pada individu diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan
kesehatan. Lemak sebagai salah satu nutrisi esensial pada tubuh diperlukan
sebagai energi. Namun jika asupan lemak berlebihan, terutama pada lemak
jenuh dan kolesterol, hal tersebut dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit
kardiovaskuler (Nies & McEwen, 2014). Selain itu, peningkatan asupan lemak
juga dapat menjadi penyebab obesitas. Obesitas menjadi salah satu etiologi