Page 22 - PANJUL DAN SAMIN
P. 22

Panjul  mulai  membentuk  wayang-wayang  itu
              sedemikian  rupa  agar  dapat  dibedakan  sosoknya:

              Werkudara dan Duryudana dibikin dengan dahan-dahan
              yang  besar  dan  panjang,  Sengkuni  dan  Janaka  dibikin
              dengan  dahan-dahan  yang  kecil  seperti  lidi,  Kresna
              dibikin  dengan  dahan  yang  dilumuri  lumpur  atau  abu

              dapur  agar  tampak  kehitaman.  Dan  tokoh-tokoh  lain
              dalam dunia pewayangan yang dikenal.
                    Panjul  dan  teman-temannya  lalu  asyik  merangkai
              ranting  ketela  menjadikannya  tokoh  wayang.  Satu-

              persatu  wayang  yang  sudah  jadi  diletakkan  di  samping
              tempat duduknya.  Sampai ranting-ranting ketela semua
              dijadikan wayang.
                    Hari  semakin  sore,  Sumari  mengajak  Panjul  dan
              teman-teman  lainnya  menyudahi  membuat  wayang

              ketela.
                    “Ayo, Njul kita pindah tempat ke teras rumahku.”
                    “Ayo-ayo!”  Semua  bergegas  berdiri  meninggalkan

              kebun.
                    “Ayo  jangan  lupa  Sugiyanto  dan  Jumari  mencari
              pohon pisang, ya,” perintah Panjul.
                    Tanpa  bertanya,  Jumari  dan  Sugiyanto  mendekati
              pohon pisang yang memang ada di kebun itu. Sugiyanto

              membacokkan  pisaunya  ke  anak  pohon  pisang  yang
              tidak  terlalu  besar.  Sementara  Jumari  membantu
              memotong pohon pisang. Sepertinya yang dibuang daun

              dan  pelepahnya  sehingga  pohon  pisang  itu  tinggal


                                                                       11
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27