Page 24 - PANJUL DAN SAMIN
P. 24
Pada adegan perang, sering kali Panjul melukiskan
kehebatan sebuah pukulan dengan melemparkan jauh-
jauh wayang ketela yang kena pukul. Sampai-sampai
wayang ketela yang dilempar rusak terlepas ikatannya.
Tepuk tangan dari yang menonton sekaligus canda tawa
mereka sangat asyik, seakan menyaksikan pertunjukan
wayang sesungguhnya.
Teman-teman Panjul terhibur dengan permainan
wayang ketela. Sampai mereka lupa bahwa hari sudah
mulai sore. Sebelum mereka pulang ke rumah masing-
masing, tidak lupa mereka membersihkan teras dari
kotoran ranting ketela yang sudah dibuat menjadi
wayang. Terlihat kompak dan kerjasama antara bocah-
bocah kecil itu. Mereka anak-anak desa yang ceria, dan
penuh rasa persahabatan. ***
13