Page 14 - E-MODUL SISTEM PENCERNAAN Nur Fadilah
P. 14
13
• Mengganti protein yang hilang, selama dalam proses metabolisme dan pengausan
yang normal.
• Pembuatan protein baru dengan memiliki fungsi khusus, misalnya yaitu enzim,
hormon, dan hemoglobin.
• Sebagai sumber energi. Besarnya energi yang dapat dihasilkan oleh protein sama
dengan karbohidrat, yaitu sekitar 4,1 kkal (17 kJ).
• Mengatur keseimbangan air. Cairan intrascluler (di dalam sel), ekstraseluler (di luar
sel),interseluler (di antara sel), dan intravasikuler (di dalam pembuluh darah)
dipisahkan satu sama lainnya oleh membran sel. Distribusi cairan-cairan tersebut
harus dijaga dalam keadaan seimbang (homeostasis) oleh sistem kompleks yang
melibatkan protein dan elektrolit.
• Memelihara kenetralan tubuh kita. Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yang
dapat bereaksi dengan asam dan basa untuk menjaga pH pada taraf konstan.
• Mengangkut zat-zat gizi. Protein sangat berperan penting dalam mengangkut zat-
zat gizi dari dinding saluran pencernaan ke darah, dari darah ke jaringan, dan
melalui membran sel ke dalam sel.
b. Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi
yang menyebabkan fenomena penyakit marasmus dan kwashiorkor.
• Marasmus. Penderita umumnya bayi usia 1 tahun. Gejalanya anak apatis, tampak
lebih tua, dehidrasi, pembengkakan hati, mudah terserang infeksi saluran
pernapasan,cacingan, pertumbuhan lambat, dan lemak di bawah kulit berkurang,
terapi tidak ada edema.
• Kwashiorkor, diderita anak usia 2-3 tahun, dengan gejala pertumbuhan
terhambat,otot-otot berkurang dan melemah, muka berbentuk bulat seperti bulan
gangguan psikomotorik perubahan kulit dan rambut.