Page 153 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 153

Rekomendasi                                                                                      Rekomendasi



 8.1.3. Re-sekuritisasi ‘Peredaran’ dari   Dengan  menggunakan  pemodelan  ancaman  ini,  maka  bisa  dilihat  dimensi-dimensi


 Perspektif ‘Pencegahan’  ancaman dari narkotika itu sendiri ternyata tidaklah tunggal. Ia “menyerang” dengan banyak
            cara,  dan  oleh  banyak  agen,  dan  dengan  target  dan  dampak  yang  berbeda-beda.  Artinya,
            strategi untuk melawan, bertahan, dan memulihkan diri bisa amat beragam pula. Misalkan, di
 Dari elaborasi mengenai inspirasi strategi Pertahanan Aktif, berikut keempat paradigmanya   lajur serangan (attack vector) persuasi, sebuah obat bisa masuk kepada targetnya melalui bujuk
 (protektif, preventif/preemtif, kuratif, dan imunitif), bagian ini mengelaborasi lebih jauh lagi   rayu, yang notabene berada di ranah komunikasi dan interaksi sosial. Menghadapi ini, maka

 khusus dalam konteks Cegah-Edar. Untuk ini, kembali kami meneruskan estafet rekomendasi   bentuk pertahanan yang harus dibangun adalah juga di ranah komunikasi dan interaksi sosial.
 dari Nasmik Renstra bahwa perumusan strategi haruslah dirumuskan dari jenis dan pola   Strategi-strategi seperti inokulasi dan prior belief defense dalam teori-teori psikologi komunikasi
 kejahatannya: “[p]enanganan kejahatan harus mendasarkan pada proses bisnis bagaimana   menjadi amat penting di sini untuk menjadi benteng pertahanan psikis subjek terhadap lajur

 kejahatan itu terjadi dan diharmonisasikan dengan integrasi penanganan.”  Poin ini amatlah   serangan di medan persuasi (mis. ajakan oleh teman, rayuan oleh kerabat, dst.).  Singkatnya,
 190
                                                                                                 192
 krusial, pasalnya pola dan mekanisme beroperasi kejahatan penyalahgunaan dan peredaran   setiap serangan lawan memiliki lajur, tipe, dan medan serangan yang berbeda, sehingga bentuk
 amatlah beragam. Apalagi jika analisis menelisik ke arah-arah intervensi pencegahan; analisis   ketahanan,  pertahanan  dan  perlawanan  yang  harus  dipersiapkan  juga  harus  menyesuaikan

 harus masuk ke faktor-faktor yang memfasilitasi persuasi dan komando untuk menyalahguna   pola-pola serangan tersebut. Gambar dan matriks di bawah ini mengilustrasikan bagaimana
 dan untuk mengedar, yang notabene amat sangat beragam dan kompleks. Ia tidak hanya   kekhususan serangan dari narkotika mengambil tempat, wujud, dan jalurnya yang berbeda-beda.

 berkaitan dengan semata-mata pelanggaran hukum, melainkan masuk dalam kompleksitas
 sosioekonomi,  biopsikologi,  dan  bahkan  politik  kebijakan.  Itulah  mengapa  penting  bagi
 kebijakan untuk berlandaskan pada pembuktian ilmiah (evidence-based).

 Hanya saja, sedikit berbeda dari Nasmik Renstra, penelitian ini tidak menggunakan terma

 ‘jenis  dan pola  kejahatan’, melainkan ‘jenis dan pola  ancaman’. Penelitian ini tidak sekedar
 melihat persoalan narkotika sebagai sekedar kejahatan yang patokannya adalah koridor
 hukum, melainkan ia merupakan ancaman eksistensial yang pemaknaannya amat dinamis

 seiring dengan situasi dan kondisi (ekonomi, sosial, dan politik). Alhasil ketimbang sekedar
 melihat persoalan narkotika sebagai persoalan kriminalitas, penelitian ini mendorongnya lebih
 jauh dengan memadukan analisis-analisis strategis dan keamanan.
 191
 Dalam analisis keamanan umum (general security), setiap ancaman memiliki kekhususannya
 sendiri yang perlu diperhatikan jika kita ingin bertahan darinya, atau bahkan menyerang balik.

 Karenanya, sebuah  ancaman dapat dicacah-cacah ke dalam setidaknya empat komponen:
 1) agen ancaman (threat agent), yaitu sumber/pembawa ancaman sekaligus pelaku serangan;

 2) lajur serangan (attack vector), atau bagaimana mekanisme serangan dilakukan; 3) medan
 serangan  (attack terrain),  atau  di  tataran  mana  suatu  serangan  dilancarkan;  dan  4)  pohon
 serangan  (attack  tree)  yang  merupakan  skenario  tahapan  agen  ancaman  menyerang  titik   Gambar  25. Pemodelan ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika

 rawan sampai melumpuhkan/mengkompromikannya. Bersama-sama, keempat komponen ini
 membentuk apa yang disebut sebagai pemodelan ancaman (threat modelling).   192   Adam S. Richards, John A. Banas, dan Yoav Magid, “More on Inoculating Against Reactance to Persuasive Health Messages: The
            Paradox of Threat,” Health Communication 32, no. 7 (2017): 890–902, http://dx.doi.org/10.1080/10410236.2016.1196410; Elias J. Duryea,
            Mary V. Ransom, dan Gary English, “Psychological Immunization: Theory, Research, and Current Health Behavior Applications,” Health Ed-
            ucation & Behavior 17, no. 2 (1990): 169–78; Bobi Ivanov et al., “Beyond Simple Inoculation: Examining the Persuasive Value of Inoculation
 190   BNN-RCCP FIA Universitas Brawijaya, Naskah Akademik Penyusunan Rencana Strategis Badan Narkotika Nasional 2020-2024, 69.  for Audiences with Initially Neutral or Opposing Attitudes,” Western Journal of Communication 81, no. 1 (2017): 105–26; W. J. McGuire dan D.
 191   Soal bagaimana analisis keamanan dan analisis kriminologi dapat berkolaborasi, lihat Didier Bigo, “Rethinking Security at the   Papageorgis, “The relative efficacy of various types of prior belief-defense in producing immunity against persuasion,” Journal of Abnormal and
 Crossroad of International Relations and Criminology,” British Journal of Criminology 56, no. 6 (November 2016): 1068–86.  Social Psychology 62, no. 2 (1961): 327–37.


 138  Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   139
                                                           Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
 Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158