Page 154 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 154
Rekomendasi Rekomendasi
narkoba. Sehingga dalam sekuritisasi gelombang kedua ini, maka active defense di
jadikan sebagai pivot point untuk menggeser strategi P4GN dengan mengutamakan
pencegahan.
Pertahanan Aktif dalam sekuritisasi gelombang kedua ini diartikan sebagai
upaya aktif di tingkat masyarakat untuk menciptakan kemampuan bertahan terhadap
ancaman peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Tidak hanya kemampuan
bertahan, tetapi juga kemampuan untuk mempertahankan core values sebagai sebuah
masyarakat yaitu membebaskan diri dari ancaman peredaran dan penyalahgunaan
narkoba dan bebas untuk bergerak aktif dalam menangkal ancaman peredaran dan
penyalahgunaan narkoba. Pencegahan sedari dini dan pada tingkat yang paling mikro
mensyaratkan keterlibatan aktif dari masyarakat, sehingga ketahanan masyarakat
terhadap keberbahayaan narkoba menjadi ujung tombaknya.
8.1.4. Kebijakan Berorientasi Capaian Hasil
Tabel 6. Matriks ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,
berdasarkan lajur, medan, dan pohon serangannya.
dan Target Prevalensi Nol
Dengan pemahaman holistik mengenai ancaman narkotika yang menjelma di
dalam dimensinya mulai dari neurobiologis, psikologis, komunikasi, sampai sosial Salah satu ukuran profesionalitas lembaga publik adalah saat kebijakan-kebijakan
dan politik, maka menjadi lebih jelas saat kita hendak mencanangkan visi keamanan yang diambilnya adalah didasarkan pada pembuktian dan juga evaluasi. Evaluasi
terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika itu sendiri. Visi yang tersebut setidaknya mencakup tiga hal: luaran kinerja (output), capaian hasil (outcome),
sudah dikemukan soal strategi Pertahanan Aktif adalah visi pencegahan peredaran/ dan dampak perubahan (impact). Kinerja yang sehari-hari dilakukan oleh aparatur dan
cegah-edar. Dengan membingkai visi cegah-edar dari Pertahanan Aktif ke dalam perangkat lembaga wajib untuk tidak sekedar dilihat sebagai menggugurkan tugas semata,
pemodelan ancaman ini, maka BNN perlu kembali melakukan sekuritisasi untuk melainkan ia juga perlu diukur dan dievaluasi sejauh mana ia berkorelasi linier dengan
isu-isu peredaran gelap narkotika. (Sekuritisasi adalah upaya mendeklarasikan dan pencapaian hasil. Rehabilitasi misalnya, tidak hanya berhenti dengan mengukur berapa
memaknai sebuah ancaman dan kemudian mengambil langkah-langkah luar biasa banyak yang sudah direhab (yi. luaran), melainkan juga berapa banyak yang mampu
untuk menanggulanginya). bertahan dalam kehidupan pasca-rehabnya dan tidak kambuh dalam waktu, misalnya,
lima tahun (yi. capaian). Namun demikian, tidak berhenti di sini. Jika sebuah lembaga
Alih-alih merehabilitasi strategi sekuritisasi P4GN yang sudah dijalankan negara bekomitmen untuk relevan bagi kehidupan bermasyarakat, maka ia harus juga
hampir 10 tahun, maka melalui riset active defense tim peneliti menawarkan bentuk mampu menunjukkan bahwa capaian-capaian hasil kinerjanya adalah berdampak di sisi
sekuritisasi gelombang kedua dengan menjadikan masyarakat tidak sekedar sebagai masyarakat. Artinya, capaian kerja harus mampu dirancang, diprediksi, dan dibuktikan
objek lindungan (referent object), tetapi juga berperan sebagai aktor keamanan aktif secara empirik dampaknya di lapangan, bahkan dampak akumulatifnya pada pencapaian
dalam mensukseskan strategi P4GN. Sejalan dengan semangat Pertahanan Aktif, visi.
secara letterlijk, pada sekuritisasi gelombang kedua ini capaian dari sekuritisasi adalah
dengan menihilkan potensi keberbahayaan narkoba dengan memunculkan Antara luaran dan capaian, harus bisa dipertanggungjawabkan secara konseptual
ketahanan masyarakat dalam menghadapi peredaran dan penyalahgunaan dengan measurement theory (teori pengukuran) yang memberi penjelasan mengapa
140 Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) 141
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika