Page 90 - Grafis Islam 05-Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
P. 90

Penyerahan HMI Award,
                       sumber foto: Dwiki
                       Setiyawan
















                                                                            Nurcholish sebagai
                                                                            Bapak Pluralisme
                                                                            Indonesia.
                                                                            Sumber foto: Dwiki
                                                                            Setiyawan.



                          Merenungkan peradaban Islam kian      Kumpulan tulisan Nurcholish
                          mendalam mendorong Nurcholish untuk   yang berisi tanggapan terhadap
                          mencari landasan kerjasama antar-agama.   meningkatnya polarisasi agama
                          Pada akhir 1992 dia kembali membuat   dalam politik Indonesia, juga tentang
                          pidato yang isinya diperdebatkan secara   humanisme, keadilan dan hak asasi
                          luas: "Kehidupan keagamaan di Indonesia   manusia terbit pada 1995 di bawah
                          untuk generasi mendatang. Nurcholish   judul "Islam Agama Kemanusiaan".
                          berbicara tentang agama secara umum,   Tak heran ketika badai demonstrasi
                          tidak hanya Islam. Dia juga bicara soal   mahasiswa melanda Indonesia pada
                          agama yang inklusif dan universal, serta   1997, menuntut mundurnya Suharto,   BUKU   5     Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
                          menekankan pencarian kesamaan platform   Nurcholish menjadi tempat orang
                                                                untuk mencari panduan. Setelah
                          antaragama. Melawan diam-diam batas
   Islam dan Kebangsaan   juga terus terlibat dalam debat publik   mendorong demokratisasi dengan
                                                                Suharto jatuh, Nurcholish ikut terlibat
                          keterbukaan politik Suharto, Nurcholish
                                                                antara lain menjadi ketua Komite
                          pada 1990-an, mendorong keterbukaan,
                                                                Pemberdayaan Pemilih (KPP) untuk
                          dan kemungkinan kritik publik dalam
                          pembetukan masyarakat demokratis. Pada
                                                                pemilihan umum 1999. Sebuah era baru
                          masa ini Nurcholish menulis sebuah artikel
                          penting berjudul "Islamic roots of modern
                                                                buah perjuangan Nurcholish Madjid.
                          pluralism, Indonesian experience".    demokratisasi di Indonesia, salah satu   77
 76
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95